Dampak Negatif Membuang Sampah Pada Lingkungan Sekitar

Disusun Oleh

Dibimbing Oleh

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Sampah merupakan sisa-sisa kegiatan setiap hari dari manusia, atau dari proses alam yang terjadi. Sampah masih menjadi permasalahan besar di berbagai wilayah di Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Contohnya, kotoran seperti daun, dan kertas.

Sampah sering dianggap memiliki banyak efek buruk, terutama terhadap lingkungan. Tak hanya jangka pendek, tetapi juga jangka panjang. Bila sampah hanya dibuang untuk kemudian dibuang lagi disuatu tempat, dan dari suatu tempat itu kemudian dibuang lagi ditempat lain maka hal itu tidak akan ada habisnya. Maka itu, setiap orang dari berbagai lapisan masyarakat harus berpartisipasi dalam pengelolaan sampah. Adapun cara yang bisa dilakukan ialah dengan memilah sampah sesuai jenisnya.

Kesadaran masyarakat akan pertanggung jawaban terhadap sampahnya sendiri merupakan hal yang sangat penting. Masyarakat seharusnya memikirkan dampak negatif dari membuang sampah sembarangan bagi lingkungan, terutama bagi makhluk hidup di sekitarnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis memilih judul “Dampak Negatif Membuang Sampah Pada Lingkungan Sekitar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang disampaikan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Apa dampak negatif membuang sampah pada lingkungan sekitar?

C. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah di atas, hipotesis penelitian ini adalah:

Dampak negatif membuang sampah di lingkungan sekitar adalah akan mengganggu kelangsungan ekosistem yang ada di lingkungan tersebut sehingga dapat membahayakan makhluk hidup di dalam dan juga disekitarnya. Secara lebih detail dampak negatifnya adalah merusak pemandangan, mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan banjir level rendah sampai yang tinggi, mendatangkan berbagai penyakit dan dapat juga mencemari lingkungan baik pencemaran air tanah dan udara.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui dampak negatif membuang sampah pada lingkungan sekitar
  2. Sebagai salah satu persyaratan kelulusan di SDIT Al Kamil
  3. Menambah pengetahuan dan pengalaman

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk menjelaskan tentang dampak negatif membuang sampah pada lingkungan sekitar sehingga selanjutnya bisa jadi acuan untuk pengelolaan sampah yang tepat
  2. Mengimplementasikan ilmu dan teori yang sudah didapat selama bersekolah di SDIT Al Kamil
  3. Hasil penelitian diharapkan berguna untuk proses pembelajaran siswa-siswa Sekolah Dasar

Kajian Pustaka

A. Pengertian Sampah

Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik domestik (rumah tangga) maupun industri. Dalam Undang-undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organic atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.

Jenis-jenis sampah antara lain:

  1. Sampah Organik.
    Sampah organik merupakan sampah yang sifatnya mudah terurai di alam (mudah busuk) seperti sisa-sisa makanan, daun-daunan, atau ranting pohon. Sampah organik bisa diproses menjadi pupuk kompos.
  2. Sampah Anorganik.
    Sampah anorganik merupakan sampah yang sifatnya lebih sulit diurai seperti sampah plastik, kaleng, dan styrofoam. Sampah anorganik dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan dan daur ulang di pabrik.
  3. Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
    Sampah B3 umumnya diwadahi dengan tempat sampah berwarna merah. Sampah B3 merupakan sampah yang dapat membahayakan manusia, hewan, atau lingkungan sekitar. Contoh sampah B3 yaitu sampah kaca, kemasan detergen atau pembersih lainnya, serta pembasmi serangga dan sejenisnya. Untuk meminimalisasi dampak yang mungkin ditimbulkan, sampah B3 perlu dikelompokkan secara khusus dalam satu wadah.
  4. Sampah Kertas.
    Sampah kertas juga merupakan jenis sampah yang dapat dipilah secara khusus dalam wadah tempat sampah berwarna biru. Pemilahan sampah kertas berguna untuk memudahkan proses dau ulang kertas. Karton, potongan kertas, pamflet, buku kemasan berbahan kertas, dan buku juga termasuk jenis sampah kertas.
  5. Sampah Residu.
    Sampah residu merupakan sampah sisa di luar keempat jenis sampah tadi. Tempat sampah yang diperuntukan bagi tempat sampah residu umumnya berwarna abu-abu. Contoh sampah residu yaitu seperti popok bekas, bekas pembalut, bekas permen karet, atau puntung rokok.

B. Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh diatas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

Ada 2 jenis lingkungan:

  1. Lingkungan Biotik.
    Lingkungan biotik adalah daerah atau kawasan yang terbentuk dari komponen biotik, yaitu makhluk hidup dan mikrooganisme.
  2. Lingkungan Abiotik.
    Abiotik adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak hidup (benda mati). Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda tak hidup.

C. Dampak Negatif Membuang Sampah Pada Lingkungan

Dampak negatifnya dalam membuang sampah pada lingkungan sekitar bisa dibagi kedalam dua kelompok, yaitu:

  1. Dampak pada lingkungan Biotik.
    Dampak pembuangan sampah pada lingkungan Biotik terfokus pada akibat yang dirasakan oleh makhluk hidup dilingkungan tersebut. Diantaranya adalah mendatangkan berbagai penyakit bagi manusia, mendatangkan bau tidak sedap, memusnahkan makluk hidup habitat air dan darat.
  2. Dampak pada lingkungan Abiotik.
    Dampak pembuangan sampah pada lingkungan Abiotik terfokus pada akibat yang ditimbulkan pada lingkungan sekitar tersebut. Diantaranya adalah merusak pemandangan, mendatangkan banjir, mencemari air dan tanah sekitarnya.

Metodologi

A. Waktu dan Tempat Penelitian

  1. Tempat Penelitian.
    Penelitian dilakukan di jalan Leuwinanggung yaitu tepatnya di dekat POM bensin dan juga di dekat pemancingan Leuwinanggung. Lokasi penilitian ini berada di Desa Tapos, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.
  2. Waktu Penelitian.
    Penelitian tentang “dampak negatif membuang sampah pada lingkungan sekitar” dilakukan kurang lebih 1 bulan yaitu mulai tanggal 26 Oktober 2023 sampai dengan tanggal 26 November 2023
  3. Pihak Yang Membantu.
    Pada pelaksanaan penelitian ini, penulis dibantu oleh Ayah saya, Aris Suparmanto Amd., S.Si. sebagai pendamping selama penelitian. Penulis juga dibantu oleh Ibu Lilis Dariati S.Mn., S.Pd. selaku guru pembimbing.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau lingkungan yang diamati.

Metode kualitatif deskriptif menyesuaikan pendapat antar peneliti dan informan. Pemilihan metode ini dilakukan karena analisisnya tidak bisa dalam bentuk angka dan peneliti lebih mendeskripsikan segala fenomena yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar.

Penelitian ini juga dilakukan dengan pengambilan data yang didapat dari proses wawancara, observasi dan dokumentasi. Data akan disajikan dengan bentuk deskripsi dengan menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti. Selain itu ada juga data yang mendukung yaitu denah lokasi dan foto-foto hasil observasi.

C. Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian kualitatif deskriptif yaitu melalui wawancara, obeservasi, foto, dan lainnya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

  1. Sumber Data Primer.
    Sumber data primer diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. Sumber data primer merupakan data yang diambil langsung oleh penulis kepada sumbernya tanpa ada perantara dengan cara menggali sumber asli secara langsung. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah penjaga 2 warung yang berbeda di dekat lokasi pembuangan sampah yang merasakan secara langsung dampak adanya sampah tersebut.
  2. Sumber Data Sekunder.
    Sumber data sekunder diperoleh melalui dokumentasi dan studi kepustakaan dengan bantuan media internet serta catatan lapangan. Sumber data sekunder merupakan sumber data tidak langsung yang mampu memberikan data tambahan serta penguatan terhadap data penelitian.

D. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan antara lain sebagai berikut:

  1. Observasi.
    Observasi merupakan aktivitas penelitian langsung ke lapangan dalam rangka mengumpulkan data yang berkaitan dampak negatif membuang sampah. Penulis berada di tempat itu, untuk mendapatkan bukti-bukti yang valid dalam laporan yang akan diajukan. Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.
  2. Wawancara (interview).
    Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Ciri utama wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dan sumber informasi. Dalam wawancara sudah disiapkan berbagai macam pertanyaan-pertanyaan tetapi muncul berbagai pertanyaan lain saat meneliti. Melalui wawancara inilah peneliti menggali data dan informasi.
    Wawancara dilakukan kepada masyarakat sekitar lokasi terutama narasumber yang merasakan dampaknya secara langsung yaitu penjaga warung yang lokasinya tidak jauh dari tempat pembuangan sampah tersebut.
  3. Dokumentasi.
    Penggunaan dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Adanya dokumentasi untuk mendukung data.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Maka dari itu, instrumen yang dibutuhkan adalah pedomen observasi, pedomen wawancara, alat perekam, kamera, serta alat tulis. Dalam hal ini penulis menggunakan handphone untuk merekam gambar, suara, video, serta buku dan pensil sebagai alat tulis.

Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri (human instrument) yang disertai alat bantu. Dalam penelitian kualitatif, penulis memiliki kedudukan sebagai perencanaan, pelaksana, pengumpulan data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah pengambilan sample berdasarkan pada tujuan atau pertimbangan tertentu. Objek dalam penelitian ini adalah sampah, lingkungan dan makluk hidup sekitar.

G. Teknik Analisis Data

Analisa data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan suatu uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.  Penulis mengambil tahapan model analisis interaktif melalui empat tahap, yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua aspek, yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskripsi merupakan data alami yang berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan dialami sendiri oleh penulis tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari penulis tentang fenomena yang dijumpai. Sedangkan catatan refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, komentar tafsiran penulis tentang temuan yang dijumpai.

Agar mendapatkan hasil kesimpulan yang maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan, penulis memperhatikan langkah-langkah sbb:

  1. Mencatat poin-point penting dari observasi yang didapat di lapangan
  2. Mengumpulkan data wawancara lebih dari satu narasumber
  3. Jeli dalam memperhatikan keadaan lingkungan akibat adanya sampah

Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama 1 bulan dari tanggal 26 Oktober sampai dengan 26 November, peneliti memperoleh data-data sebagai hasil analisis awal baik dari observasi tempat, wawancara dan dokumentasi yang didapat di tempat penelitian. Data-data deskripsi penelitian tersebut antara lain:

  1. Observasi tempat.
    Lokasi tempat obsevasi ini adalah tempat pembuangan sampah di lingkungan yang bukan merupakan tempat pembuangan sampah resmi. Tempat ini terletak di sepanjang jalan Lingkar Kebayunan mulai dari dekat pom bensin sampai dengan tempat pemancingan. Sampah terlihat menumpuk dan berceceran di pinggir jalan terutama di lokasi dekat Pom bensin dan juga dekat pemancingan.
    Jalan Lingkar kebayunan merupakan jalan yang menghubungkan jalan Tapos dengan jalan Leuwinanggung. Jalan ini adalah jalan utama yang menghubungkan antar desa dan antar daerah sehingga sangat ramai dilalui kendaraan bermotor baik roda 2 maupun roda 4.  
    Di dekat tempat tumpukan sampah pertama itu terdapat sarana umum yaitu Pom bensin ada juga warung es kelapa. Di tempat tumpukan sampah kedua yaitu dekat pemancingan terdapat warung makanan dan minuman dan juga ada Sekolah Dasar Negeri 1 Kebayunan.
    Ketika melintas melewati jalan lingkar kebayunan ini, saya melihat sampah menumpuk di pinggir jalan dan ada juga yang berceceran ke tengah jalan. Banyak kendaraan bermotor mencoba untuk menghindari sampah saat melintas agar tidak menabraknya. Selain itu, saya mencium bau yang tidak sedap terutama saat melintasi jalan dekat tumpukan sampah dekat pom bensin dan pemancingan.
    Sampah-sampah ini salah satunya berupa sampah rumah tangga seperti popok bayi, sayuran, kardus, kertas, plastik, botol minuman yang terbungkus dalam kantong plastik. Bungkus-bungkusan kantong plastik ini jumlahnya banyak. Ada juga sampah yang terbungkus karung berisi hasil potongan ayam dan ikan, potongan kain, dan kaleng-kaleng.
  2. Wawancara
    Untuk menambah data yang didapat dilakukan juga proses wawancara kepada orang-orang yang tinggal atau berada disekitar tempat penelitian. Orang pertama adalah penjaga warung dekat tumpukan sampah pertama yaitu dekat Pom Bensin. Orang kedua adalah penjaga warung dekat tempat pembuangan sampah kedua yaitu dekat pemancingan.

    Berikut pertanyaan dan jawaban yang didapatkan dari penjaga warung pertama dekat Pom Bensin:
    • Kalau boleh tahu saya berbicara dengan Ibu siapa, usia Ibu berapa dan sudah berapa lama Ibu tinggal di warung dekat tempat pembuangan sampah ini?
      Saya Ida Sumiyatun, umur 70 tahun dan saya sudah jualan disini lebih dari 5 tahun
    • Apakah Ibu tahu ada tumpukan sampah dekat Pom bensin? kira-kira dari mulai kapan sampah tersebut selalu ada disitu?
      Iya, saya tahu sampah itu dan saya kena langsung dampaknya dari sampah tersebut.  Kira-kira dari 2 tahun lalu sudah ada tumpukan sampahnya, tetapi sampah sampah rutin diangkut oleh truk dinas kebersihan kecamatan Tapos 
    • Apa dampak yang sudah dirasakan oleh Ibu?
      Saya mencium bau yang tidak sedap terutama saat banyak tumpukan sampah dan pada musim penghujan
    • Dampak apa lagi yang ditimbulkan adanya sampah tersebut?
      Terkadang ada yang melakukan pembakaran sampah disitu dan menimbulkan asap tebal menggangu pernapasan. Dan juga area pembuangan sampah melebar kearah tanah kebun sehingga tanaman di dekat sampah terganggu, selain karena terkena tumpukan sampah juga tanah menjadi tidak subur adanya sampah plastik.
    • Perkiraan siapa yang membuang sampah disana?
      Setahu saya ada pengendara motor yang membuang bungkusan sampah disitu, karena sempat ketahuan dan ditegur oleh warga kemudian diminta untuk mengambil dan membawa lagi bungusan sampah tersebut karena tempat ini bukan tempat pembuangan sampah resmi.
    • Apakah sudah ada yang melaporkan kepihak yang terkait?
      Sudah dilaporkan ke dinas kebersihan kecamatan Tapos. Ketika sampah sudah numpuk tinggi disini lalu diambil dengan truk sampah pemda untuk dibuang ke tempat pembuagan sampah sementara/akhir resmi

      Berikut pertanyaan dan jawaban yang didapatkan dari hasil wawancara penjaga warung kedua dekat pemancingan:
    • Kalau boleh tau saya berbicara dengan Ibu siapa dan usia Ibu berapa?
      Saya Teh Linda, umur 45 tahun
    • Apa dampak yang dirasakan langsung oleh Teteh?
      Merasa kebauan oleh sampah sampah itu dan banyak muncul lalat yang muncul di warung saya, makanya saya selalu tutup agar lalat tidak langsung hinggap ke makanan.
    • Apa dampak lain adanya sampah tersebut yang ibu tahu dan perhatikan?
      Pertama, sampah menimbulkan bau yang tidak sedap tercium oleh pengendara motor setiap lewat dijalan ini.
      Kedua, sampah tersebut bisa menyebabkan kecelakaan atau terpelesetnya kendaraan. Pernah beberapa kali terjadi pengendara sepeda motor terjatuh karena terpeleset menabrak sampah yang ditengah jalan. Sampah berupa sayuran dan popok bayi yang membuat celaka karena licin.
    • Apakah sudah ada yang melaporkan kepihak yang terkait?
      Sudah. Tetapi setelah sampah-sampah itu dibersihkan tetap saja kemudian hari muncul lagi karena orang-orang yang tidak bertanggung jawab tersebut tetap membuang sampah disini
    • Apakah warga sekitar pernah berusaha mencari tau siapa yang membuang sampah?
      Iya sudah pernah, tetapi masih belum bisa ketemu karena mungkin membuang sampahnya waktu sepi di malam hari atau pagi hari.

B.   Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian di atas, dampak negatif membuang sampah pada lingkungan sekitar dapat dirangkum menjadi 2 aspek yaitu:

  1. Dampak negatif sampah terhadap lingkungan Abiotik
    Lingkungan abiotik atau lingkungan tak hidup/benda mati meliputi tanah, udara dan air. Sampah dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan anorganik tersebut.
    1. Tanah.
      Tanah memiliki peranan yang sangat vital bagi seluruh kehidupan di bumi, dikarenakan tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan cara menyediakan unsur hara serta air dan sebagai penopang akar tumbuhan. Ketika tanah tercemar oleh sampah plastik dan sampah padat lainnya struktur tanah jadi tidak berongga sehingga sulit untuk akar tanaman bernapas. Dan juga ketika tanah tercemar zat kimia berbahaya dari sampah membuat tanaman tidak bisa tumbuh atau tumbuh tidak sebagaimana mestinya.
      Sebagaimana yang terlihat dari data dokumentasi penelitian, tanah disekitar tempat pembuangan sampah jadi tidak subur. Ini karena sampah-sampah tersebut kondisinya masih campur aduk antar sampah plastik, botol, dan sampah padat lainnya sehingga membuat tanah tercemar.
      Sampah yang menumpuk dan berserakan juga mengganggu pemandangan alam sekitar. Sampah yang dibuang sembarangan dan menumpuk dipinggir jalan mengganggu sarana jalan umum dan merusak keindahan dan kebersihan jalan.
    2. Udara
      Dampak negatif sampah terhadap udara ini adalah dampak yang bisa langsung dirasakan. Udara disekitar tempat sampah tersebut menjadi tercemar sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Bau sampah ini yang dirasakan pengendara yang melintas di jalan kebayunan tersebut dan tentunya orang-orang yang bekerja dan beraktivitas di dekat tempat tersebut seperti Ibu penjaga warung atau pekerja Pom Bensin.
      Sampah yang sengaja dibakar dengan tujuan menghilangkan sampah yang lumrah di lakukan manusia juga bisa menimbulkan polusi udara. Tindakan ini bisa berdampak buruk terhadap lingkungan dan juga bagi kesehatan manusia karena asap hasil pembakaran sampah tersebut mengandung dan melepaskan bahan kimia beracun.
    3. Air
      Dampak negatif sampah pada lingkungan air yaitu berkurangnya jumlah okisgen terlarut dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah. Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintetis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
      Dalam penelitian ini, belum terlihat dampak negatif sampah secara langsung terhadap pencemaran air karena dilokasi tidak ada lingkungan atau ekosistem air yang tersedia.
  2. Dampak negatif sampah terhadap lingkungan Biotik.
    Lingkungan biotik atau lingkungan hidup. Sampah dapat menimbulkan dampak negatif terhadap makhluk hidup.
    1. Manusia.
      Dari data hasil wawancara dengan nara sumber muncul beberapa dampak negatif yang langsung maupun tidak langsung dirasakan oleh manusia yaitu:
      • Mengganggu pernapasan manusia karena adanya bau tidak sedap dari tumpukan sampah
      • Banyak lalat yang hinggap di makanan dan minuman sehingga menjadi tidak higienis jika dikonsumsi manusia
      • Mengganggu keselamatan pengendara motor, karena menyebabkan kecelakaan terjatuh dari motor akibat slip menabrak sampah licin ditengah jalan
    2. Binatang/hewan.
      Dampak negatif membuang sampah bagi binatang secara umum sebenarnya ada misal satwa mati lantaran memakan atau terjerat sampah plastik maupun sampah lain. Hal ini dikarenakan satwa tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Hewan juga bisa terkena dan memakan sampah yang mengandung zat-zat kimiawi sehingga menimbulkan luka fisik di saluran usus, translokasi ke jaringan atau organ lain, penurunan berat badan yang signifikan, dan cacat perkembangan.
      Dalam penelitian disini belum menemukan data terkait dampak negatif sampah pada hewan karena lokasi penelitiannya sendiri di sekitar jalanan umum.
    3. Tumbuhan
      Dampak negatif sampah pada tumbuhan erat kaitan dengan dampak negatif sampah pada pencemaran tanah. Tanah yang tidak subur karena sampah plastik dan sampah padat lainnya akan menyebabkan tumbuhan tidak bisa tumbuh dengan baik karena akar tidak dapat bernapas dan tanah mengandung zat kimia.

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dampak negatif membuang sampah pada lingkungan di tempat penilitian terbagi menjadi dua yaitu dampak negatif terhadap lingkungan abiotik dan biotik.

  1. Dampak negatif pada lingkungan abiotik diantaranya:
  2. Mengganggu sarana jalan umum, mengurangi keindahan dan kebersihan lingkungan jalan raya.
  3. Menimbulkan polusi udara berupa bau yang tidak sedap dan asap pembakaran sampah.
  4. Dampak negatif pada lingkungan biotik diantaranya:
  5. Mengganggu pernapasan manusia dengan bau tidak sedap, menggangu keselamatan pengendara motor, dan bisa mengganggu kesehatan manusia karena mengkonsumsi makanan dan minuman tidak higienis.
  6. Tumbuhan tidak tumbuh dengan baik karena tanah kurang subur dan tercemar mengandung sampah plastik dan zat kimia berbahaya.

B. Saran

Dengan adanya dampak negatif membuang sampah pada lingkungan sekitar tersebut, diharapkan manusia lebih menyadari betapa pentingnya dalam mengelola sampah, salah satunya dengan tidak membuang sampah bukan pada tempatnya.

Pemerintah daerah sebaiknya juga memperbanyak menyediakan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang mudah dijangkau oleh masyarakat yang di area tempat tinggalnya belum ada pengelolaan sampah secara kolektif, atau masyarakat yang keberatan membayaran iuran sampah.

Daftar Pustaka

Listiana, Sulistyowati (2013). Partisipasi Masyarakat pada Pelestarian Tradisi Suran Mbah Demang sebagai Kearifan Lokal di Modinan, Banyuraden, Gamping, Sleman. S1 Thesis, Fakultas Ilmu Sosial, UNY.

www.goodnewsfromindonesia.id, 23 Pebruari 2023. Dampak Sampah terhadap Lingkungan Alam dan Kesehatan Kita. Diakses pada Desember 2023, dari https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/02/24/dampak-sampah

lindungihutan.com, 17 Maret 2022. Lingkungan Adalah: Pengertian Para Ahli, Jenis dan Manfaat. Diakses pada Desember 2023, dari https://lindungihutan.com/blog/lingkungan-adalah/

Lampiran

Dokumentasi Penelitian

Tempat pertama, Jl Lingkar kebayunan dekat POM Bensin

Tempat kedua, Jl Lingkar kebayunan dekat pemancingan, 100 meter dari tempat pertama.

Baca Juga Karya Tulis Lainnya

KONTAK

0851 7418 7548

info@al-kamil.sch.id

SOCIAL MEDIA

Organized by Humas Yayasan Cahaya Insan Mulya