BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sampah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi masalah besar, yang mana dampak negatif yang ditimbulkan selain menurunkan higienitas dan kualitas lingkungan (Hartono, 2008). Berdasarkan asalnya sampah dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah di sekolah yang berantakan cukup membuat tidak nyaman, ada sampah plastik, kertas ataupun sisa makanan yang berantakan atau tercecer di setiap lingkungan sekolah, bahkan tempat sampah yang ada tidak terisi sesuai dengan pemilahannya, mungkin disebabkan karena tingkat pengetahuan yang kurang akibat tidak adanya sosialisasi atau informasi tetang perbedaan, cara pemilahan dan penggolaan sampah sehingga tingkat kesadaran akan kebersihan lingkungan sekolah menjadi rendah.
Dengan tingkat pengetahuan dan tingkat kesadaran yang rendah dimasyarakat terutama siswa-siswi tingkat sekolah dasar terutama menyebabkan lingkungan sekolah menjadi tidak bersih, rapi dan kurang higienis dampak kedepanan dapat menimbulkan masalah kesehatan dilingkungan sekolah karena sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat menimbulkan kuman penyakit baik bakteri maupun virus, sehingga perlu di lakukan pengamatan untuk dapat melihat pola perilaku siswa-siswi akan kesadaran membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan tempat pem ilahannya.
Menurut Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah yang semakin lama menumpuk dan tidak diolah akan menimbulkan masalah seperti gangguan estetika, menganggu pemandangan dan juga bisa sebagai tempat perindukan vektor penyakit seperti lalat, kecoa dan tikus. Serta gangguan kesehatan di antaranya virus, protozoa, telur cacing, diare dan cholera.
Pengetahuan tentang sampah organik dan anorganik dapat mepengaruhi perilaku seseorang dalam mengelola sampah. Pengetahuan, sikap, dan motivasi tentang pilah sampah dapat memengaruhi perilaku kepala keluarga dalam memilah sampah.
Sampah organik dan anorganik perlu dikelola dengan baik dan bijak karena membuang sampah sembarangan dapat mencemari lingkungan dan menjadi sumber penyakit. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengelola sampah organik dan anorganik
- Pisahkan tempat sampah untuk organik dan anorganik
- Ubah sampah organik menjadi pupuk kompos
- Daur ulang sampah anorganik kering
- Jual sampah anorganik ke bank sampah
- Ganti alas plastik sampah dengan koran atau kardus
- Berikan sisa minyak jelantah ke instansi pengolahan minyak
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalah yang dapat diidentifikasi dari penelitian ini yaitu
- Apa perbedaan sampah organik dan anorganik ?
Bagaimana menjelaskan perbedaan sampah organik dan sampah anorganik yang dapat dengan mudah dimengerti oleh masyarakat. - Apakah ada pemilahan sampah organik dan anorganik di sekolah ?
- Apakah siswa-siswa sudah membuang sampah sesuai dengan tempat yang tersedia ?
C. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipotesisnya yaitu :
- Tingkat pengetahuan siswa-siswi tentang perbedaaan sampah organik dan anorganik yang masih rendah
- Memilah sampah organik dan anorganik dapat memudahkan pembuangan dan pengelolaan kembali
- Dengan membuang sampah pada tempatnya dan sesuai warna tempat sampah merupakan perilaku pelestarian dan pemeliharaan lingkungan hidup.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yaitu :
- Untuk mengetahui perbedaan sampah organik dan organik
- Untuk mengetahui pemilahan sampah organic dan anorganik
- Untuk merubah perilaku siswa-siswa agar dapat membuang sampah pada tempatnya
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian, yaitu :
- Siswa-siswi dapat memahami perbedaan sampah organik dan anorganik
- Siswa-siswi dapat dapat memilah sampah sesuai tempat yang disediakan
- Siswa-siswi dapat secara sadar membuang sampah pada tempatnya sehingga sampah tidak berserakan.
BAB II Kajian Pustaka
A. Pengertian Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang berasal dari rumah tangga, sampah industri, sampah dari pasar, sampah rumah sakit, sampah pertanian, perkebunan dan peternakan serta sampah dari institusi,kantor,sekolah dan lain-lain. Berdasarkan asalnya sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Dan Sampah anorganik yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik sebagai produk sintetik maupun hasil pengolahan teknologi bahan tambang, hasil olahan bahan hayati dan sebagainya.
B. Pengertian Sampah Organik
Sampah organik terdiri dari tumbuhan dan kotoran hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau dari masyarakat seperti sisa sayur dan yang lainnya, serta mudah diuraikan dalam proses alami.
C. Ciri-ciri Sampah Organik
Adapun ciri – ciri dari sampah organik yaitu :
- Mudah terurai melalui proses pembusukan
- Biasanya sisa dari mahluk hidup
- Jika diolah lagi dapat bermanfaat untuk mahluk hidup lain
D. Pengertian Sampah Anorganik
Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan sampah anorganik tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Contoh sampah anorganik misalnya berupa botol dan tas plastik.
E. Ciri-ciri Sampah Anorganik
Adapun ciri – ciri dari sampah anorganik yaitu :
- Sangat sulit terurai dan membutuhkan waktu bertahun – tahun.
- Sisa dari kemasan yang di buat oleh pabrikasi.
- Dapat diolah kembali menjadi produk yang sama atau produk kerajinan lain
F. Cara Pengolahan Sampah Organik
Salah satu pemanfaatan limbah organik adalah dengan cara dibuat pupuk kompos. Pupuk kompos adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses pengomposan. Pupuk kompos sangat baik untuk menambah unsur hara tanah sehingga dapat menambah kesuburan tanah, dapat memperbaiki struktur tanah menjadi gembur.
Selain itu kemampuan dalam menahan air dalam tanah, memperbaiki drainase dan tata ruang udara tanah, dan mempertinggi daya ikat tanah terhadap unsur hara tanaman sehingga memberikan kesuburan pada tanaman.
Dalam pembuatan kompos terdapat beberapa macam cara, seperti berikut ini.
- Pembuatan kompos secara alami
Cara ini dilakukan dengan menimbun sampah tumbuhan secara bertahap ke dalam lubang berukuran 1,5 x 1,5 x 1,5 meter, kemudian dilapisi dengan kotoran hewan serta ditaburi sedikit abu dan kapur. Kemudian di atasnya tambah lagi lapisan sampah tumbuhan lalu ditutup lagi dengan kotoran hewan dan seterusnya sehingga menjadi rata dengan tanah. Timbunan sampah tersebut harus lembab tetapi tidak boleh terlalu basah dalam jangka waktu tiga bulan. Apabila tumpukan sampah tersebut telah menyusut hingga sepersepuluh dari ukuran semula, maka sampah tersebut telah menjadi pupuk kompos. - Pembuatan kompos dengan menggunakan bantuan mikroba
Pembuatan kompos cara ini dengan menggunakan mikroba menguntungkan (Effectif microorganisme) dengan cara memfermentasikan sampah organik seperti kotoran hewan, manusia, jerami, sekam padi, dedak halus, rumput-rumputan, daun-daunan, sampah rumah tangga, dan lain sebagainya. Bahan baku pengomposan adalah semua material organisme mengandung karbon dan nitrogen, seperti kotoran hewan, sampah hijauan, sampah kota, lumpur cair dan limbah industri pertanian. Berikut disajikan bahan-bahan yang umum dijadikan bahan baku pengomposan
G. Cara Pengolahan Sampah Anorganik
Limbah anorganik adalah limbah yang berasal bukan dari makhluk hidup. Limbah anorganik memerlukan waktu yang lama atau bahkan tidak dapat terdegradasi secara alami. Beberapa limbah anorganik diantaranya styrofoam, plastik, kaleng, dan bahan gelas atau beling. Salah satu pemanfaatan limbah anorganik adalah dengan cara proses daur ulang (recycle). Daur ulang merupakan upaya untuk mengolah barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar dapat dipakai kembali.
Limbah anorganik dapat didaur ulang yaitu sampah plastik, logam, kaca dan kaleng. Limbah tersebut akan diolah melalui sanitary landfill, incineration atau pembakaran, dan pulverisation atau penghancuran. Sanitary landfill artinya metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik. Incineration sampah dibakar di dalam alat yang disebut incerator. Hasil dari pembakaran berupa gas dan residu pembakaran. Sementara itu pada pulverestasion, penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang sudah ada alat pelumat sampahnya. Sampah tersebut dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang rendah letaknya.
H. Pengertian Perilaku
Perilaku adalah cara seseorang bertindak atau berperilaku dalam berbagai situasi. atau bisa juga diartikan sebagai Tindakan fisik dan respone emosional yang muncul ketika seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Perilaku juga seperti keputusan dan pilihan yang seseorang buat dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Perilaku seringkali di pengaruhi oleh faktor-faktor seperti nilai, dan pengalaman sebelumnya. Sebagai contoh jika sesorang memiliki nilai-nilai yang mendorong kebaikan dan kejujuran, mereka mungkin cenderung berperilaku dengan cara yang mencerminkan nilai-nilai tersebut, seperti berbicara jujur dan berbuat baik kepada orang lain.
Penting untuk diingat bahwa perilaku dapat berubah seiring waktu dan dapat dipengaruhi. Hal itu bisa terjadi karena terpengaruh dari sesuatu yang dilihat, seperti mempunyai teman yang berkata kasar, membuang sampah sembarangan dan lain-lain.
BAB III Pelaksanaan Penelitian
A. Tempat, Waktu Penelitian, dan Pihak Yang Membantu
Penelitian dilakukan di lingkungan sekolah penulis yaitu SDIT Al Kamil yang beralamat di Jl. Markisa VI, Sukatani, Kec. Tapos, Kota Depok, Jawa Barat pada tanggal 12 sampai 15 November 2024 dibimbing oleh ibu Lilis Dariati S.Mn, S.Pd
B. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
C. Alat dan Bahan Penelitian
- Laptop
- Wifi
- Kertas dan form angket
- Printer
- Lembar bimbingan KTI
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa dan siswi SDIT Al Kamil Depok. Menurut Sugiyono (2017:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel dari penelitian ini adalah siswa pada kelas enam bukhara SDIT Al Kamil Depok.
E. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden.
F. Tehnik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dipenelitian ini adalah teknik angket atau kuesioner. Maka langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis saat melaksanakan penelitian ini yaitu :
- Membuat pertanyaan dan jawaban yang terdiri dari 30 pertanyaan dengan pilihan Ya dan Tidak.
- Membuat kerangka kuesioner sesuai dengan banyaknya pertanyaan dan jawaban
- Memasukkan pertanyaan dan jawaban kedalam kuesioner
- Print angket lalu bagikan ke sample
- Merekap jawaban para responden
Hasil dan Pembahasan
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Kelas 6 SDIT Al Kamil terdiri dari 6 Bukhara dan 6 Damaskus dengan jumlah siswa-siswi adalah 59 orang. Penelitian ini mengambil sample di kelas 6 Bukhara dengan jumah siswa-siswi 30 orang sebagai berikut :
| No. | Nama Responden |
| 1 | ADLI AQILA KAKA |
| 2 | AFIQA DEIMA PUTRI LATUPAPUA |
| 3 | AHMAD SYAKIR AL AMRZUQI |
| 4 | AIRLANGGA DEWANTARA |
| 5 | AISHA PUTRI WANDRA |
| 6 | ALLBIAN AHMAD KAFHIE’ANSHA |
| 7 | ALVITO RABBANI WIRADINATA |
| 8 | ANNISA ZAKIYYA TSURAYYA |
| 9 | ARFA HAFEEZA IZZATI |
| 10 | ARKAN UMAR MAKARIM |
| 11 | ARSYA APRILIA |
| 12 | ASMAA FAHMIDA FIRDAUS |
| 13 | ASSYIFA AZKA RAMADHANI |
| 14 | CAYLA MEIFIRA WIRADINATA |
| 15 | DARREN RAFI ATHALLA |
| 16 | FAIZA ARSA ATHAYA |
| 17 | FATIH AKHTAR MAHIIB |
| 18 | GHANIA ZATTA FARADHINNISA EL YUNUSI |
| 19 | GUNNAR MALIQI TIRTA |
| 20 | HANZHALAH AZKA HAFUZA |
| 21 | JABARANI UTAMI |
| 22 | KAHFI MUHAMMAD ZAIN |
| 23 | KHANSA MARWAH SHAZIA |
| 24 | LAUSAN HABIBI PRASETYO |
| 25 | MUHAMMAD AZZAM RADITHYA MAGITUF |
| 26 | MUHAMMAD LATIEF ALKHALIFI NASUTION |
| 27 | MUHAMMAD RAYYAN ATTHALA |
| 28 | NAURA RESWARI AIRIN |
| 29 | SABIL ESHAN MUSYAFFA |
| 30 | SYAILENDRA GIGIH SATRIO ABIMANYU |
Pada penelitian ini mengunakan metedologi penyebaran kuesioner atau angket. Pelaksanaan kuesioner dilaksanakan di kelas 6 Bukhara SDIT Al-Kamil pada hari Kamis, tanggal 14 November 2024.
B. Hasil Penelitian
Dari penyebaran kuesioner ke 30 sampel maka hasil penelitian adalah :
| No. | Pertanyaan | Jawaban | |
| Ya % | Tidak % | ||
| Pengetahuan | |||
| 1. | Sampah adalah semua benda sisa kegiatan manusia yang tidak terpakai lagi | 83 | 16 |
| 2. | Apakah Anda mengetahui jenis sampah | 100 | 0 |
| 3. | Apakah Anda mengetahui sampah organik dan anorganik | 83 | 16 |
| 4. | Apakah Anda mengetahui tentang jenis sampah selain diatas seperti kertas, plastik, kaca, logam, karet, kain, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) | 66 | 33 |
| 5. | Apakah Anda mengetahui dampak pada lingkungan jika sampah dibuang sembarangan | 100 | 0 |
| 6. | Apakah Anda pernah mendapatkan sosialisasi atau edukasi terkait dengan pengelolaan sampah yang baik | 83 | 16 |
| 7. | Apakah Anda mengetahui mengenai pengelolaan sampah yang baik dan benar | 83 | 16 |
| 8. | Menurut Anda, apakah perlu dilakukan pemilahan sampah (organik dan anorganik) di sekolah SDIT AL-Kamil | 100 | 0 |
| 9. | Apakah Anda mengetahui sampah organik dapat diolah menjadi kompos | 56 | 43 |
| 10. | Apakah Anda mengetahui sampah dapat dijual (bernilai ekonomi) seperti jenis sampah kertas, dan plastik (botol) | 83 | 16 |
| 11. | Apakah Anda mengetahui adanya bank sampah | 83 | 16 |
| Perilaku | |||
| 1. | Apakah Anda membuang sampah pada tempatnya | 86 | 13 |
| 2. | Apakah Anda bersedia dikenai denda jika membuang sampah sembarangan | 56 | 43 |
| 3. | Jika melihat sampah berserakan, apakah Anda akan memungut dan membuangnya ke tempat sampah | 73 | 26 |
| 4. | Apakah Anda akan mengingatkan orang lain untuk tidak membuang sampah sembarangan | 83 | 16 |
| 5. | Apakah Anda bersedia melakukan pemilahan sampah | 76 | 23 |
| 6. | Apakah Anda telah melakukan pemilahan sampah di sekolah | 70 | 30 |
| Saran | |||
| 1 | Mengaktifkan adiwiyata disekolah terkait pengetahuan, perilaku dan pengelolaan sampah | ||
| 2 | Sosialisasi dan edukasi tentang sampah organik dan anorganik | ||
Berdasarkan dari hasil penghitungan angket dari 17 pertanyaan, mayoritas siswa-siswi mengetahui, memahami baik pengetahuan dan perilaku terkait sampah organik dan an organik walaudemikian ada minoritas siswa-siswi yang belum memahaminya sehingga saran yang diajukan mengatifkan adiwiyata disekolah terkait sosialisai pengetahuan, perilaku dan pengelolaan sampah di sekolah
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pengetahuan dan perilaku siswa-siswi dapat berubah dan diaplikasi di lingkungan sekolah dengan di sosialisasikan dan edukasi baik pengertian, perilaku dan pengelolaan sampah sehingga di harapkan lingkungan sekolah dapat terlihat bersih, rapih dan sehat.
Kesimpulan dan Saran
A. Simpulan
Sampah dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan, dengan tingkat pemahaman, pengetahuan, perilaku dan pengelolaan sampah siswa-siswi yang baik diharapkan tumpukan sampah tidak berserakan di lingkungan sekolah sehingga sekolah tampak indah, rapih, dan bersih. Masalah Kesehatan serius akibat sampah bisa dihindari siswi-siswi dapat mengikuti KBM dengan baik dan fokus.
B. Saran
- Sosialiasi dan edukasi terkait pengetahuan, perilaku, dan pemilahan sampah organik dan an organik.
- Mengaktifkan kembali siswa adiwiyata, melakukan kampanye mengenai kebersihan dan penghijauan.
Daftar Pustaka
ruangguru.co.id
Andika Septa. 2010. Jurnal dalam “ TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PERTANIAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS”
M. Hariansyah dan Achyar Eldin. Jurnal dalam “Pengembangan Teknologi Tepat Guna Dalam Pengelolaan Sampah Plastik”.
Didi Saidi dan Lagiman. Jurnal dalam “PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK MENJADI KOMPOS DAN BARANG KERAJINAN, SERTA BIOPORI DI WILAYAH WONOCATUR BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA “.
Gunam, w. 2007. Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos dengan Bantuan Mikroorganisme di Desa Sibetan Karangasem. Teknologi industri pertanian – fakultas teknologi pertanian. Universitas udayana.
Lampiran
FOTO-FOTO KEGIATAN PENYEBARAN ANGKET/KUESIONER DENGAN RESPONDEN KELAS 6 BUKHARA DENGAN JUMLAH 30 SISWA-SISWI

KUESIONER


