Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) AL KAMIL berada di Jl. Markisa VI, Sukatani, Kec. Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. SDIT Al Kamil termasuk sekolah yang memfokuskan pembelajaran adab kepada siswa/ siswinya. Alasan SDIT Al Kamil memfokuskan pembelajaran adab adalah karena hal tersebut merupakan visi dari SDIT Al Kamil yaitu mencetak lulusan siswa yang memiliki akhlak mulia. Jika murid belum memiliki adab yang baik, pembelajaran tidak akan optimal dan tidak berkualitas sehingga pembelajaranpun menjadi tidak bermakna.
Dalam menanamkan adab kepada para siswa, SDIT AL KAMIL memiliki progam atau kegiatan antara lain pembiasaan mengucap salam saat bertemu dengan guru, sholat dhuha di masjid dilanjutkan berdzikir berjamaah, membaca ikrar bersama sebelum masuk kelas, sholat dzuhur atau jumat berjamaah di masjid atau musholah, dan membaca Al Quran dan setoran hafalan Al Quran. Adab-adab balajar yang dijalankan di dalam kelas sebagai berikut:
- Membaca doa sebelum belajar.
- Menyimak guru saat menerangkan.
- Mematuhi aturan di kelas.
- Tidak mengobrol saat guru menerangkan.
Berdasarkan pengamatan saya, siswa kelas VI masih memiliki adab yang kurang baik diantaranya ketika: tidak bergantian berbicara ketika sedang berdiskusi, berisik ketika sedang dalam pembelajaran atau di saat guru menerangkan pelajaran, makan sambil berjalan dan minum sambil berdiri, dan berisik ketika sholat berjamaah di masjid.
Melihat hal tersebut, membuat saya tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Adab Belajar terhadap Karakter Siswa Kelas VI Damaskus SDIT Al Kamil.
B. Rumusan masalah
- Mengapa SDIT Al Kamil memfokuskan pembelajaran adab terhadap muridnya?
- Apa dampaknya jika murid belum memiliki adab yang baik?
- Apa saja pengaruh adab ketika belajar terhadap karakter siswa kelas VI Damaskus SDIT Al Kamil
C. Hipotesis
- SDIT Al Kamil memfokuskan pembelajaran adab adalah karena hal tersebut merupakan visi dari SDIT Al Kamil yaitu mencetak lulusan siswa yang memiliki akhlak mulia. Jika murid belum memiliki adab yang baik, pembelajaran tidak akan optimal dan berkualitas sehingga pembelajaranpun menjadi tidak bermakna.
- Jika murid belum memiliki adab yang baik, pembelajaran tidak akan optimal dan berkualitas sehingga pembelajaranpun menjadi tidak bermakna.
- Adab belajar berpengaruh terhadap karakter siswa kelas VI Damaskus SDIT Al-Kamil. Jika siswa sudah memiliki adab yang baik maka siswa cenderung memiliki karakter positif.
D. Tujuan penelitian
- Untuk mengetahui pembelajaran adab di SDIT Al Kamil
- Untuk mengetahui faktor penyebab belum optimalnya penanaman adab terhadap siswa kelas VI Damaskus SDIT Al Kamil
- Untuk mengetahui pengaruh adab terhadap karakter siswa kelas VI Damaskus SDIT Al Kamil
E. Manfaat penelitian
- Untuk penulis.
Penulisan karya tulis ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk lulus dari SDIT Al Kamil - Untuk mengetahui apakah penanaman adab berpengaruh terhadap karakter siswa kelas 6 Damaskus.
- Untuk SDIT Al Kamil
SDIT Al-Kamil dapat mengetahui penyebab penanaman adab belum sepenuhnya berhasil terhadap siswa kelas VI Damaskus.
Kajian Pustaka
A. Pengertian Adab
Adab dalam bahasa Arab berarti budi pekerti, tata krama, atau sopan santun. M. Abdul Mujieb dalam Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa adab ialah tata krama, moral, atau nilai-nilai yang dianggap baik oleh sekelompok masyarakat. Seseorang yang dapat menjaga adabnya berarti ia berhasil dalam segala hal(sumber:https://m.kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-adab-dan kedudukannya-dalam-islam-1ve5oJrmRuR/1). Adab adalah suatu tindakan baik orang, teman, orang tua, saudara, dan guru. Adab sangat penting saat kita berinteraksi dengan orang lain. Jika kita tidak punya adab mungkin kita akan dianggap orang dan mungkin tidak akan mempunyai teman.
B. Adab Ketika Belajar
Menurut Syekh Burhanul Islam Az-Zarnuji dalam kitabnya” Ta’lim Al -Muta’lim mengutip sebuah syair milik Ali Bin Abu Thalib:
Ingatlah bahwa ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam hal, aku akan menjelaskannya semuanya kepadamu. Yaitu kecerdasan, semangat, sabar, bekal yang cukup, kemudian bimbingan guru, dan panjangnya waktu.[1]
Ketahuilah bahwa seorang penuntut ilmu tidak akan memperoleh ilmu dan tak dapat meraih manfaat dari ilmu itu kecuali dengan menghormati ilmu dan menghormati ahli ilmu. Ada yang mengatakan, “Orang-orang yang berhasil dalam menuntut ilmu, itu karena mereka sangat menghormati serta memulikan ilmu dan gurunya. Dan orang-orang yang gagal dalam menuntut ilmu, itu karena mereka enggan menghormati serta memuliakan ilmu dan gurunya.
Dikatakan pula bahwa rasa takut dan hormat itu lebih baik dari ketaatan. Bentuk penghormatan kepada guru adalah:
- Tidak berjalan di depannya,
- Tidak menempati tempat duduknya,
- Tidak mendahului dan memotong pembicaraannya,Tidak banyak berbicara di depannya,Menyimak ketika guru sedangberbicara,
- Mengucap salam ketika bertemu dengan guru.
Ringkasnya, seorang penuntut ilmu hendaknya mencari keridhaan gurunya, menjauhi kemurkaan, menjalankan perintahnya selama bukan dalam kemaksiatan kepada Allah Ta’ala.
Bentuk penghormatan kepada ilmu yaitu:
- Menghormati kitab (buku),
- Sebelum menuntut ilmu,
- Menulis dengan tulisan yang jelas,
- Menghormati teman-teman sesama penuntut ilmu,
- Penuntut ilmu hendaknya menjauhi ahlak tercela seperti sikap sombong,
- Bersungguh-sungguh, rajin, sabar dan tekun dalam menuntut ilmu.
C. Pengertian Karakter
Istilah karakter berasal dari bahasa latin yaitu character yang artinya adalah tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, kepribadian, budi pekerti, serta akhlak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Pengertian karakter lainnya adalah akumulasi dari kepribadian, watak serta sifat yang dimiliki oleh seorang individu dan mengarahkan kepada kebiasaan maupun keyakinan individu tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.
Pembentukan karakter dalam diri seseorang akan terjadi melalui proses pembelajaran sepanjang hidupnya. Maka dengan kata lain, karakter seseorang bukanlah bawaan sejak dia lahir, akan tetapi terbentuk karena suatu proses pembelajaran dari lingkungan keluarga dan orang-orang sekitar.
Oleh sebab itu, seorang individu yang memiliki perilaku tidak jujur, suka berkelahi, berbicara kasar, dan tidak sopan dapat dikatakan seseorang yang memiliki karakter buruk. Sedangkan seseorang yang memiliki perilaku jujur, suka menolong, sopan dalam berbicara, dan bertindak dapat dikatakan sebagai seseorang yang memiliki karakter yang baik. Jadi, karakter erat kaitannya dengan kepribadian seseorang.
Karakter seseorang akan mulai terbentuk melalui lingkungannya, keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitar. Berberapa pihak memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter seorang individu. Pihak tersebut diantaranya adalah orang tua, saudara, teman sebaya, guru dan orang lainnya yang berada di sekitar individu tersebut.[2]
Karakter seorang anak akan dipengaruhi oleh pola asuh dan pendidikan dari kedua orang tuanya. Ketika mulai dapat berkomunikasi dengan orang lain di lingkungan sekitarnya, anak mulai mendapatkan pengaruh dari orang-orang di sekitarnya seperti teman di rumah maupun di sekolah, maupun gurunya.
Berdasarkan informasi-informasi tersebut di atas maka dapat disimpulkan karakter adalah tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, kepribadian, budi pekerti, serta akhlak. Faktor-faktor yang mempengaruhi karakter adalah pola asuh dan pendidikan dari kedua orang tuanya. Anak juga mulai mendapatkan pengaruh dari orang orang di sekitarnya seperti teman, di rumah di sekolah, dan beserta gurunya.
[1] Burhanul Islam Az- Zarnuji, Talim’ Al muta’ Alim, Pustaka Arafah, Solo: 2022, hal. 50
[2] https://gramedia.com/literasi/karakter/
Metodologi Penelitian
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDIT Al Kamil Depok, yan berlokasi di Jl Markisa 6, RT 02\ RW 03, kota Depok. Sekolah SDIT Al Kamil Depok memiliki 15 ruang kelas.
| No. | Kelas | Jumlah Ruang Kelas | Jumlah Peserta Didik |
| 1 | I | 3 | 54 |
| 2 | II | 3 | 53 |
| 3 | III | 2 | 63 |
| 4 | IV | 3 | 70 |
| 5 | V | 2 | 60 |
| 6 | VI | 2 | 57 |
| Jumlah | 15 | 357 |
| No. | Jenis Kegiatan | Bulan | ||||||||||||||||||||
| Sept ‘23 | Okt ‘23 | Nov ‘23 | Des ‘23 | Jan ‘24 | ||||||||||||||||||
| 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | |||
| 1. | Pengajuan Judul | P | ||||||||||||||||||||
| 2. | Bimbingan bab 1-2 | P | P | |||||||||||||||||||
| 3. | Bimbingan revisi bab 2 | P | ||||||||||||||||||||
| 4. | Pengajuan Pertanyaan untuk angket | P | ||||||||||||||||||||
| 5. | Pengajuan angket | P | ||||||||||||||||||||
| 6. | Revisi angket | P | ||||||||||||||||||||
| 7. | Menybarkan angket | P | ||||||||||||||||||||
| 8. | Bimbingan rekapitulasi nilai angket | P | ||||||||||||||||||||
| 9. | Revisi rakap nilai angket | P | ||||||||||||||||||||
| 10. | Bimbingan revisi rekap penelitian nilai angket | P | ||||||||||||||||||||
| 11 | Penyusunan Bab 3 | P | ||||||||||||||||||||
| 12 | Penyusunan Bab 5 | P | ||||||||||||||||||||
| 13 | Revisi dan pembuatan PPT presentasi | P | ||||||||||||||||||||
B. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriprif kuantitaf. Metode penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu metode yang bertujuan untuk membuat gambar atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dan hasilnya (Arikunto, 2006). Penelitian digunakan untuk melihat gambaran dari fenomena, deskripsi kegiatan dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data factual dari pada penyimpulan (Nursalam, 2013). Jadi, metode penelitian deskriptif kuantitatif dipilih, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adab belajar terhadap karakter siswa kelas VI Damaskus SDIT AL KAMIL tahun pembelajaran 2023/2024.
C. Alat Dan Bahan
- Kertas
- Alat tulis
- Laptop
- Printer
D. Populasi Dan Sampel
Populasi penelitian adalah sampel kelas VI Damaskus yang berjumlah 28 orang siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Sampel penelitian adalah 27 siswa yamg terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 2 sumber data yang berasal dari:
- Studi kepustakaan.
Teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan (Nazir, 2003). Dalam penelitian ini, penulis mengutip beberapa sumber mengenai adab. - Angket atau kuisioner.
Angket merupakan alat penelitian yang terdiri dari sekumpulan pertanyaan, atau ‘petunjuk’ lain untuk mengumpulkan data dari sekumpulan responden. Ketika digunakan di sebagian besar penelitian, angket akan terdiri dari sejumlah jenis pertanyaan (terutama terbuka dan tertutup) untuk mendapatkan data kuantitatif yang bisa dianalisis.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket atau kuesioner.
Langkah-langkah untuk membuat angket atau kusioner adalah:
- Mencari informasi
- Tentukan target responden
- Membuat pertanyaan untuk membuat angket
Hasil dan Pembahasan
A. Gambaran Umun Objek Penelitian
Kelas VI SDIT Al Kamil terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VI Bukhara berjumlah 29 siswa dan kelas VI Damaskus berjumlah 28 siswa. Peneliti mengambil sampel di kelas VI Damaskus yang berjumlah 27 siswa, dengan daftar nama siswa sebagai berikut :
| No. | Nama Responden |
| 1 | Abyan Rizki Adia |
| 2 | Agnola Carresa Ufaira |
| 3 | Aqeela Afranaya Ashaffi |
| 4 | Aulia Mumtaza |
| 5 | Cantika Putri Saputra |
| 6 | Dewan Rahmat Shah |
| 7 | Eldhia Syarafana |
| 8 | Fahri Satria Zada |
| 9 | Faiza Alya Annaila |
| 10 | Ghulam Azfar Asy Syauqi |
| 11 | Izyan Tammim Al Fawwaz |
| 12 | Mahiib Zaahir Mumtaz |
| 13 | Malika Nurfaiza Ramadhani |
| 14 | Muhammad Rafi Alfatah |
| 15 | Muhammad Fathurrahman |
| 16 | Muhammad Uwais Alqorni |
| 17 | Naufal Afkar Akhmad |
| 18 | Neysa Quinnova Wibowo |
| 19 | Rafif Putra Supriyanto |
| 20 | Rakha Yusuf Anugrah Lesmono |
| 21 | Rasyid Ramadhan Akyno |
| 22 | Sasikirana Teslarubina Diwa |
| 23 | Satryo Angger Radianto |
| 24 | Talitha Shaafa Humaira |
| 25 | Wafa Marwah Wafiqah |
| 26 | Wafir Karim Al Ghazali |
| 27 | Zaida Adawiyyah |
Pada penelitian ini metodologi penelitian yang digunakan adalah penyebaran kuesioner. Pelaksanaan penyebaran kuesioner dilaksanakan bertempat di kelas VI Damaskus SDIT Al Kamil Sukatani pada hari bulan Desember 2023.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Dari penyebaran kuesioner ke 27 sampel, maka hasil dari penelitian ini adalah:
| Nomor Pertanyaan | Jawaban | |||
| Iya | % | Tidak | % | |
| 1 | 27 | 100% | 0 | 0% |
| 2 | 23 | 85% | 4 | 15% |
| 3 | 27 | 100% | 0 | 0% |
| 4 | 23 | 85% | 4 | 15% |
| 5 | 19 | 70% | 8 | 30% |
| 6 | 13 | 48% | 14 | 52% |
| 7 | 26 | 96% | 1 | 4% |
| 8 | 27 | 100% | 0 | 0% |
| 9 | 27 | 100% | 0 | 0% |
| 10 | 27 | 100% | 0 | 0% |
| 11 | 26 | 96% | 1 | 4% |
Jawaban dari para responden terangkum dalam grafik pada Gambar 4.1 di bawah ini.

Berdasarkan grafik pada Gambar 4.1 tersebut dapat diketahui hal-hal berikut ini:
- 100% responden atau sebanyak 27 orang siswa menjawab “ya”. Ini berarti seluruh siswa kelas VI Damaskus mengetahui arti adab.
- 85% responden atau sebanyak 23 siswa menjawab “ya”. Ini berarti 23 siswa sudah merasa memiliki adab yang baik. Sedangkan 15% belum merasa memiliki adab yang baik.
- 100% responden atau sebanyak 27 siswa menjawab “ya”. Ini berarti seluruh siswa kelas VI Damaskus sudah mengetahui adab belajar.
- 85% responden atau sebanyak 23 siswa menjawab “ya”. Ini berarti 23 siswa selalu menyimak, fokus, dan konsentrasi saat guru menjelaskan. Sedangkan 15% responden belum menyimak, fokus, dan konsentras saat guru menjelaskan.
- 70% responden atau sebanyak 19 siswa menjawab “ya”. Ini berarti 19 siswa kelas VI Damaskus sudah menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu sebelum mengobrol bersama teman, jika diizinkan oleh guru. Sedangkan 30% belum menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu.
- 48% responden atau sebanyak 13 siswa menjawab “ya”. Ini berarti 13 siswa kelas VI Damaskus pernah beralasan izin buang air atau air besar untuk menghindari mengerjakan tugas dari gurunya. Sedangkan 52% atau sebanyak 14 siswa tidak pernah melakukannya
- 96% responden atau sebanyak 26 siswa menjawab “ya”. Ini berarti 26 siswa kelas VI Damaskus berpendapat jika memiliki adab yang baik maka akan memiliki sikap karakter yang baik. Sedangkan menurut 1 siswa jika memiliki adab yang baik maka tidak tergantung untuk memiliki sikap karakter yang baik.
- 100% responden atau sebanyak 27 siswa menjawab “ya”. Ini berarti 27 siswa kelas VI Damaskus sudah mengetahui arti sikap atau karakter.
- 100% responden atau sebanyak 27 siswa menjawab “ya”. Ini berarti 27 siswa kelas VI Damaskus sudah megetahui bahwa adab sangat penting dan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.
- 96% responden atau sebanyak 26 siswa menjnawab “ya”. Ini berarti 26 siswa kelas VI Damaskus sudah mengetahui bahwa ada dampak buruk jika dia memiliki adab yang buruk.
C. Pengujian Hipotesis
Menjawab hipotesis pada penelitian ini, didapatkan jawaban sebagai berikut:
- Pembelajaran adab sangat berpengaruh karena hal tersebut merupakan visi dari SDIT Al Kamil yaitu mencetak lulusan siswa yang memiliki akhlak mulia. Jika murid belum memiliki adab yang baik, pembelajaran tidak akan optimal dan berkualitas sehingga pembelajaranpun menjadi tidak bermakna. Jika murid belum memiliki adab yang baik, pembelajaran tidak akan optimal dan berkualitas sehingga pembelajaranpun menjadi tidak bermakna. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa sudah megetahui bahwa adab sangat penting dan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.
- Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa adab belajar berpengaruh terhadap karakter siswa kelas VI Damaskus SDIT Al-Kamil. Jika siswa sudah memiliki adab yang baik maka siswa cenderung memiliki karakter positif.
Kesimpulan dan Saran
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian angket dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh adab belajar terhadap karakter siswa kelas VI Damaskus SDIT Al Kamil
Sebagian besar siswa sudah memahami arti adab dan merasa memiliki adab yang baik. Di dalam pembelajaran, Alhamdulillah sssebagian besar siswa sudah bisa menyimak guru saat menjelaskan dan menyelesaikan tugas sesuai jadwalnya. Namun, masih ada sebagian kecil siswa yang beralasan untuk buang air kecil untuk menghindari tugas dari gurunya.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah diberikan, maka dapat diberikan beberapa saran yaitu sebagian berikut:
- Sekolah.
Kontribusi dari pihak sekolah dibutuhkan untuk menyusun program pembelajaran adab yang baik bagi siswanya. - Guru.
Guru dapat selalu mengawasi dan memberikan edukasi mengenai penanaman adab pada siswa termasuk manfaat dan keutaamaan adab dalam belajar. - Orang Tua.
Dalam hal ini, diharapkan orang tua agar selalu memberikan contoh adab yang baik kepada anak. Agar anak dapat membiasakan diri memiliki adab-adab yang baik di dalam kesehariannya. - Peserta Didik.
Peserta didik diharapkan untuk memahami pentingnya adab dan keutamaannya terhadap karakter sehingga peserta didik termotivasi untuk memiliki adab yang baik.
Daftar Pustaka
Az- Zarnuji, Burhanul Islam, Talim’ Al muta’ Alim, Pustaka Arafah, Solo: 2022
Pengertian Karakter: Unsur, Pembentukan dan Nilai
https://m.kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-adab-dan-kedudukannya-dalam-islam-1ve5oJrmRuR/1
Lampiran
Lampiran 1:
Dokumentasi foto saat membagikan angket



Lampiran 2
KUISIONER PENILITIAN
Nama Siswa : ……………………………………………..
Nomor Absen : ……………………………………………..
Hari/tanggal : ……………………………………………..
| NO | PERTANYAAN | YA | KADANG-KADANG | TIDAK |
| 1 | Apakah kamu mengetahui arti adab? | |||
| 2 | Apakah kamu sudah memiliki adab yang baik? | |||
| 3 | Apakah kamu mengetahui adab belajar? | |||
| 4 | Apakah kamu selalu menyimak, fokus, dan konsentrasi dalam saat gurumu menjelaskan pelajaran? | |||
| 5 | Apakah kamu selalu menyelesaikan tugasmu lebih dulu baru setelah itu kamu bisa mengobrol dengan temanmu jika diizinkan gurumu? | |||
| 6 | Apakah kamu pernah beralasan izin buang air kecil atau buang air besar atau alasan lainnya untuk menghindari mengerjakan tugas dari gurumu? | |||
| 7 | Apakah menurutmu siswa yang memiliki adab yang baik maka memiliki sikap atau karakter yang juga baik? | |||
| 8 | Apakah kamu mengetahui arti sikap atau karakter? | |||
| 9 | Apakah adab sangat penting dan berpengaruh dalam kehidupanmu | |||
| 10 | Apakah menurutmu siswa yang memiliki adab yang baik maka memiliki sikap atau karakter yang juga baik? | |||
| 11 | Apakah ada dampak buruk jika memiliki adab yang buruk? |