Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Kualitas Tanah

Disusun Oleh

Dibimbing Oleh

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Pestisida adalah racun hama yang digunakan untuk mengendalikan atau membasmi hama. Pestisida mengandung zat kimia atau bahan kimia. Zat atau bahan kimia adalah bahan yang memiliki komposisi kimia atau komposisi yang berbahaya. Pestisida sangat mempengaruhi kesehatan tumbuhan serta kesuburan tanah. Pestisida memberikan banyak manfaat namun, juga memberikan banyak masalah-masalah yang dapat merusak jika berlebihan.

Manfaat pestisida antara lain adalah dapat memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak hasil-hasil pertanian, serta memberikan tanah yang subur. Selain itu, pestisida juga dapat memberantas rerumputan. Masalah-masalah atau pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan dari penggunaan pestisida yang berlebihan adalah mencemari tanah, air, dan udara, serta merusak hasil pertanian. Walau begitu, 90% petani menggunakan pestisida di pertaniannya.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mencoba melakukan percobaan yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Kualitas Tanah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi dari percobaan ini yaitu:

  1. Apa pengaruh buruk penggunaan pestisida terhadap kualitas tanah?
  2. Apa dampak positif penggunaan pestisida terhadap kualitas tanah?
  3. Apakah pestisida dapat merusak kualitas tanah? Jelaskan!

C. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah di atas, hipotesis percobaan ini adalah:

  1. Pengaruh buruk penggunaan pestisida adalah membuat kerusakan tanah, merusak kesuburan tanah, melemahkan ketahanan tanaman, dan mencemari tanah.
  2. Dampak positif penggunaan pestisida adalah pestisida dapat memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman dan pestisida dapat menghambat pertumbuhan bakteri atau hama pada tanah.
  3. Pestisida dapat merusak tanah karena bahan aktifnya merupakan bahan kimia buatan sehingga asing terhadap sistem tanah.

D. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah:

  1. Tujuan percobaan ini di buat adalah untuk mengetahui apa itu pestisida.
  2. Tujuan percobaan ini di buat adalah untuk mengetahui apa saja pengaruh baik dan buruk penggunaan pestisida terhadap kualitas tanah.
  3. Tujuan percobaan ini di buat adalah untuk mengetahui bagaimana tanah yang subur dan yang tidak subur.

E. Manfaat Percobaan

Adapun manfaat dari percobaan ini, antara lain :

  1. Manfaat percobaan ini adalah untuk mengetahui pestisida.
  2. Manfaat dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh baik dan buruk penggunaan pestisida terhadap kualitas tanah.
  3. Manfaat dari percobaan ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri tanah yang subur dan tanah yang tidak subur

Kajian Pustaka

A. Pengertian Bahan Kimia

Zat kimia atau bahan kimia adalah komposisi kimia atau komposisi berbahaya yang dapat merusak. Namun, berdasarkan Pasal 1 Permenperin 22 / 2013 berbunyi sebagai berikut: “Bahan kimia adalah semua materi dalam bentuk cairan, padat atau gas, berupa unsur atau senyawa dalam bentuk tunggal atau campuran dan mempunyai sifat khusus.”. Sedangkan menurut Wikipedia, zat kimia atau bahan kimia, yang juga dikenal sebagai zat murni adalah suatu bentuk materi yang memiliki komposisi kimia dan sifat karakteristik konstan. Ia tidak dapat dipisahkan menjadi komponen dengan metode pemisihan fisika, yaitu tanpa memutuskan ikatan kimia. Zat kimia bisa berupa unsur kimia, senyawa kimia, ion, atau paduan. Zat kimia sering disebut murni untuk membedakannya dari campuran. Contoh umum zat kimia adalah air murni. Ia memiliki sifat yang sama dan rasio hidrogem terhadap oksigen yang sama, baik diisolasi dari sungai maupun dibuat di laboratorium. Zat kimia lain yang biasa ditemui dalam bentuk murni adalah intan(karbon), emas, garam meja(natrium klorida) dan gula pasir(sukrosa).

Namun, pada praktiknya, tidak ada zat yang sepenuhnya murni, dan kemurnian kimia ditentukan sesuai dengan penggunaan zat kimia yang dimaksud. Zat kimia berada sebagai zat padat, cairan, gas, atau plasma, dan dapat berubah anatara fase materi ini dengan perubahan suhu atau tekanan. Zat kimia dapat digabungkan atau diubah menjadi zat lain melalui reaksi kimia. Bentuk energi, seperti cahaya dan panas, bukan materi, dan karena itu dalam hal ini bukan termasuk zat. Dalam KBBI, bahan kimia adalah ilmu tentang susunan, sifat, dan reaksi suatu unsur suatu zat.

B. Pengertian Pestisida

Pestisida adalah suatu bahan kimia yang dapat membasmi hama. Tetapi, menurut peraturan Pemerintah No.7 tahun 1973 Pengertian pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk : Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit- penyakit yang merusak tanaman atau hasil-hasil pertanian. Sedangkan menurut Wikipedia, pestisida atau racun hama (pesticide) adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest (hama) yang diberi akhiran –cide (pembasmi). Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap menggangu. Pestisida biasanya, tetapi tak selalu, beracun. Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak ekosistem. Namun, berdasarkan Konvensi Stockholm mengenai Polutan Organik Persisten (POP), 9 dari 12 senyawa kimia organik berbahaya adalah pestisida. Dalam KBBI, pestisida adalah zat beracun yang digunakan untuk membunuh hama, pembasmi hama, dan racun hama. Pestisida memiliki fungsi dan guna untuk memberantas organisme yang diinginkan tidak hanya pada tanah pertanian saja, tapi juga tanah lainnya seperti rumah tangga, pemukiman dan bangunan, perhutanan, dan sebagainya.

C. Pengertian Tanah

Tanah adalah lapisan atas dari permukaan bumi. Namun, menurut Prof. Dr. Ir. H. Sarwono Hardjowigeno, M.Sc Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air serta udara dan merupakan media untuk timbulnya tanaman. Dalam KBBI, tanah adalah permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali, keadaan bumi di suatu tempat, permukaan bumi yang diberi batas, dan bahan-bahan dari bumi, bumi sebagai bahan sesuatu (pasir, cadas, napal, dan sebagainya)

D. Pengertian Kualitas Tanah

Kualitas tanah adalah kondisi tanah. Menurut Larson dan Piece 1996 kualitas tanah adalah kapasitas suatu tanah berfungsi dalam batasan ekosistemnya dan berinteraksi positif dengan lingkungan eksternal dari ekosistem tersebut. Sedangkat menurut Wikipedia, kualitas tanah merujuk kepada konditis tanah berdasarkan kemampuannya untuk menjalankan jasa ekosistem yang dapat memenuhi kebutuhan kehidupan manusia dan non- manusia. Kualitas tanah mencerminkan seberapa baik kerja tanah dalam mempertahankan keanekaragaman dan produktifitas hayati, membagi aliran air dan larutan lainnya, menyangga dan menyaring daur nutrien, dan memberi tunjangan kepada tumbuhan dan struktur lainnya. Manajemen tanah memiliki dampak yang besar pada kualitas tanah. Kualitas tanah berhubungan denagn fungsi tanah. Tidak seperti air atau udara yang memiliki standar-standar yang sudah ditentukan, kualitas tanah sulit didenifisikan atau dijumlahkan. Dalam KBBI, kualitas tanah adalah tingkat baik buruknya sesuatu kadar atau derajat.

Metodologi

A. Waktu dan Tempat Percobaan

1. Tempat Percobaan

Percobaan ini akan dilakukan di rumah peneliti sendiri, yang berlokasi di Damai Imdah Residence Blok C No 2, Kel. Sukatani, Kec. Tapos, Kota Depok, Prov. Jawa Barat. Percobaan ini dilaksanakan tepatnya di halaman depan rumah, hal ini dikarenakan pada lokasi tersebut memungkinkan tanah untuk mendapat kualitas yang bagus, karena pada tempat terbuka seperti halaman, tersedia berbagai zat yang bermanfaat bagi kualitas tanah, layaknya udara bersih, cahaya matahari, dan lain sebagainya.

2. Waktu Percobaan

Percobaan ini mengambil waktu pada semester ganjil tahun ajaran 2024/2025, yaitu pada bulan Oktober hingga Desember 2024 dengan menyesuaikan jadwal pelajaran kelas VI.

B. Metode Percobaan

1. Jenis Percobaan

Percobaan ini menggunakan jenis percobaan berupa eksperimental. Jenis percobaan ini bertujuan untuk menguji hubungan sebab-akibat antara variabel independen, yaitu penggunaan pestisida, dengan variabel dependen, yaitu kualitas tanah. Dalam percobaan ini, peneliti akan mengendalikan faktor- faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas tanah, seperti jenis tanah, intensitas cahaya, dan suhu. Hasil dari percobaan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang potensi pestisida sebagai sumber nutrisi tambahan bagi tanah, serta dampaknya terhadap kualitas tanah tersebut.

Percobaan jenis ini juga termasuk dalam kategori percobaan empiris, yang berfokus pada pengumpulan data yang dapat diamati dan diukur. Dalam hal ini, pengukuran kualitas tanah, seperti kesuburan, pH tanah, dan struktur tanah, akan menjadi data penting yang diperoleh dari percobaan. Percobaan semacam ini juga memungkinkan adanya generalisasi hasil untuk aplikasi yang

lebih luas, seperti dalam budidaya tanah yang berkelanjutan, dan dapat memberikan sumbangan berharga bagi ilmu pertanian dan lingkungan.

C. Alat dan Bahan Percobaan

Alat : Polybag

Bahan : media tanam (tanah), pestisida

D. Populasi dan Sampel

Dalam percobaan ini, sampel yang diamati terdiri dari dua media tanam (tanah). Salah satunya diberi pestisida, sementara yang lainnya tidak diberi pestisida. Pemilihan kedua jenis perlakuan ini bertujuan untuk membandingkan dan menganalisis dampak dari pestisida terhadap kualitas tanah dibandingkan dengan tanah yang tidak diberi pestisida. Dengan pendekatan ini, percobaan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang pengaruh pestisida terhadap kualitas tanah.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Variabel Percobaan

Variabel-variabel dalam percobaan ini ialah :

  1. Variabel bebas (X) : Penggunaan pestisida
  2. Variabel terikat (Y) : Kualitas tanah

2. Sumber Data

Data untuk percobaan ini didapatkan melalui studi kepustakaan dan juga pengamatan langsung pada dua tanah yang menjadi sampel percobaan. Berikut jenis data yang digunakan :

  1. Studi Kepustakaan.
    Studi ini dilakukan untuk memperoleh data teoritis melalui pengambilan bahan bacaan yang memiliki kaitan dengan percobaan yang dilakukan.
  2. Pengamatan Langsung Terhadap Sampel
    Dua tanah yang diamati adalah sebagai berikut :
    1. Tanah yang tidak diberi pestisida.
      Pengamatan langsung terhadap kualitas tanah ini mencakup kesuburan tanah, pH tanah, serta struktur tanah. Data ini mencerminkan respons tanah terhadap perlakuan dengan tidak diberi pestisida.
    2. Tanah yang diberi pestisida
      Pengamatan langsung terhadap tanaman cabai ini juga mencakup parameter yang sama, seperti kesuburan tanah, pH tanah, struktur tanah. Data ini mencerminkan respons tanah terhadap perlakuan dengan diberi pestisida.

Data-data ini akan menjadi dasar untuk mengevaluasi perbedaan kualitas antara kedua tanah. Dengan demikian, sumber data percobaan ini terbatas pada hasil pengamatan langsung pada dua tanah yang mendapatkan perlakuan berbeda.

F. Instrumen Percobaan

IndikatorDeskriptorSkor
Kesuburan TanahAlat ini mengukur sesubur apa tanah dari permulaan hingga akhir percobaan. Pengukur kesuburan tanah akan dilakukan dengan alat pengukur tanah yang tepat. Data ini memberikan gambaran  tentang  sejauh  mana  pestisida mempengaruhi kesuburan tanah.5
pH TanahPengamatan pH tanah akan memberikan wawasan tentang sejauh mana perkembangan tanah dalam hal peningkatan pH. Data ini akan membantu dalam menilai apakah pestisida berkontribusi pada peningkatan pH pada tanah yang diberi pestisida.5
Struktur TanahStruktur tanah mencakup butiran-butiran pasir, debu, dan clay atau tanah liat yang dihasilkan oleh tanah. Data ini akan membantu untuk mengevaluasi  pengaruh  pestisida  pada  hasil percobaan tanah.5
Total Skor15
Tabel 1 Aspek Percobaan Kualitas Tanah
Persentase PenilaianSkorTingkat Peningkatan
6,6-7,55Sangat Baik
6,0-6,54Baik
5,5-5,93Sedang
4,6-5,42Kurang
3,0-4,51Sangat Kurang
Tabel 2 Tolak Ukur Percobaan Peningkatan Kualitas Tanah

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam percobaan berjudul “Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Kualitas Tanah” terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang dapat digunakan untuk mengamati dan mangukur pengaruh pestisida pada tanah. Berikut ini adalah beberapa teknik pengumpulan data yang dapat digunakan:

  1. Pengamatan Langsung.
    Peneliti dapat melakukan pengamatan langsung pada tanah yang sedang berkembang. Ini termasuk mengamati kesuburan tanah, pH tanah, warna tanah, perkembangan tanah, dan struktur tanah. Pengamatan langsung memungkinkan peneliti untuk mendapatkan data yang real-time tentang respons tanah terhadap perlakuan pestisida.
  2. Pengukuran Morfologi
    Untuk mengukur kesuburan tanah, pH tanah, dan parameter morfologi tanah lainnya, alat pengukur morfologi seperti alat pengukur pH tanah dapat digunakan. Data ini akan memberikan informasi tentang perubahan pada tanah selama percobaan.
  3. Menghitung Struktur.
    Untuk menghitung struktur, tanah dapat dihitung menggunakan alat yang akurat. Data ini akan menghasilkan informasi tentang sejauh mana perlakuan pestisida mempengaruhi kualitas tanah.

H. Teknik Analisis Data

Pada percobaan berjudul “Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Kualitas Tanah” penggunaan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif dapat menjadi pendekatan yang seimbang untuk memahami pengaruh pestisida.

Teknik analisis kuantitatif memungkinkan peneliti untuk mengukur pH tanah secara objektif dan menghasilkan data yang dapat diolah secara statistik. Ini mencakup pengukuran seperti kesuburan tanah, pH tanah, dan struktur tanah dengan angka yang jelas dan dapat dibandingkan antara kelompok yang mendapat perlakuan pestisida dan kelompok kontrol. Hasil analisis kuantitatif dapat memberikan bukti kuat tentang dampak perlakuan ini pada pengukur pH tanah.

Di sisi lain, teknik analisis kualitatif memungkinkan peneliti untuk menjelajahi aspek subjektif yang mungkin sulit diukur secara kuantitatif. Ini termasuk pengamatan visual terhadap warna dan pH tanah, serta catatan lapangan yang mencatat perubahan morfologi dan respons tanah terhadap pestisida.

Dengan menggabungkan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif, percobaan ini dapat menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang pengaruh pestisida pada perkembangan tanah, yang memberikan landasam yang lebih kuat untuk rekomendasi dan temuan percobaan

Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Percobaan

Dalam pengamatan ini, kami membandingkan kualitas tanah yang diberi pestisida dengan tanah yang tidak diberi pestisida. Ada tiga aspek yang menjadi tidak ukur dalam percobaan ini, yaitu:

1. Kesuburan Tanah

Pada pengamatan peningkatan kesuburan tanah, kelompok yang mendapat pestisida menunjukkan peningkatan yang mencolok. Tanaman ini tidak hanya berkembang lebih cepat pada fase awal, tetapi juga terus mempertahankan keunggulan dalam kesuburan sepanjang masa perkembangannya. Faktor ini mungkin dapat dihubungkan dengan kandungan nutrisi yang terdapat dalam pestisida, yang memberikan dukungan ekstra untuk perkembangan pada tanah. Sebaliknya, tanah tanpa perlakuan pestisida cenderung mengalami perkembangan yang lebih lambat, dan hal ini dapat mengindikasikan bahwa tanah memerlukan sumber nutrisi tambahan untuk mencapai potensi perkembangan penuh. Hal tersebut juga dapat dilihat dari kategori tingkat perkembangan tinggi tanah “sangat baik” pada tanah yang diberi pestisida dengan nilai perkembangan 7,3. Sedangkan, yang tidak diberi tanah masuk kategori “sangat kurang” dengan nilai perkembangan 3,5.

2. pH tanah

Dalam aspek pH tanah, kelompok tanah yang mendapatkan pestisida menunjukkan perkembangan yang positif. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pestisida memberikan nutrisi tambahan yang mendukung perkembangan tanah. Di sisi lain, tanah tanpa perlakuan pestisida memiliki pH tanah yang baik, bahkan beberapa dantaranya menunjukkan tanda-tanda kekeringan atau kekurangan nutrisi. Hal ini dapat menjadi penanda bahwa air cucian beras dapat berperan sebagai suplemen yang membantu menjaga keseimbangan nutrisi. Dapat dilihat dari kategori tingkat peningkatan pH tanah “sangat baik” pada tanah yang diberi pestisida dengan nilai perkembangan 7. Sedangkan, yang tidak diberi pestisida masuk kategori “kurang” dengan nilai pertumbuhan 5,3.

3. Struktur Tanah

Meskipun kelompok tanaman yang mendapatkan pestisida menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam struktur tanah, Sebagian tanah pada kelompok ini menunjukkan tanda-tanda bahwa struktur tanah belum sempurna, bahkan ada yang mengalami gangguan perkembangan, Maka dari itu, kategori tingkat struktur tanah “sedang” pada tanah yang diberi pestisida dengan nilai perkembangan 5,6.

Di sisi lain, pada kelompok tanah yang tidak mendapatkan pestisida, terlihat bahwa sebagian tanah tidak mempunyai struktur tanah yang baik. Bahkan, beberapa diantaranya mungkin mengalami kondidi lebih buruk, dengan perkembangan yang sangat terhambat atau bahakan tanah yang tidak berkembang sama sekali. Kategori tingkat struktur tanah “sangat kurang” pada tanah yang tidak diberi pestisida dengan nilai perkembangan 3,2.

B. Pembahasan Hasil Percobaan

Hasil percobaan ini cukup menyeluruh tentang bagaimana pestisida mempengaruhi perkembangan tanah. Tanah yang mendapatkan pestisida menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kesuburannya, baik pada fase awal maupun selama masa perkembangannya. Ini menunjukkan bahwa pestisida membantu meningkatkan kesuburan tanah dan dapat dinggap sebagai komponen penting dalam membantu perkembangan vertikal tanah.

Dalam hal pH tanah, percobaan menunjukkan bahwa tanah yang mendapatkan pestisida lebih subur, lebih baik, dan lebih sedikit gelap atau basah. Di sisi lain, kelompok tanah tanpa perlakuan pestisida memiliki pH tanah yang buruk, bahkan beberapa diantaranya menunjukkan tanda-tanda kekurangan nutrisi.

Terakhir, tanaman yang mendapatkan pestisida menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam struktur tanah. Tetapi beberapa tanah dalam kelompok ini menunjukkan tanda-tanda bahwa struktur tanah belum sempurna. Hal ini karena faktor lingkungan atau faktor genetik. Di sisi lain, tanpa perlakuan pestisida, tanah biasanya perkembangannya sangat lambat, menunjukkan bahwa pestisida memiliki peran penting dalam mengatasi beberapa tantangan pertumbuhan.

Meskipun demikian, beberapa tanah mungkin masih menghadapi beberapa tantangan untuk mencapai perkembangan tanah yang ideal. Oleh karena itu, meskipun pestisida bermanfaat secara keseluruhan, tetap diperlukan perawatan tambahan.

1. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengevaluasi klaim bahwa pestisida memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan tanah dibandingkan dengan yang tidak diberi pestisida. Percobaan menunjukkan bahwa tanah yang diberi pestisida mengalami peningkatan yang mencolok dalam kesuburan tanah, pH tanah, dan struktur tanah, dibandingkan dengan tanah yang tidak diberi pestisida.

Dengan melibatkan analisis statistik, terlihat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok tersebut, yang secara kuat mendukung hipotesis yang diajukan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pestisida memiliki dampak yang nyata dan positif terhadap perkembangan tanah, memberikan validitas pada claim bahwa penggunaan pestisida dapat menjadi praktik yang efektif dalam meningkatkan kualitas tanah.

Kesimpulan dan Saran

A. Simpulan

Hasil percobaan yang dilakukan terhadap perkembangan tanah yang diberi pestisida dan tanah yang tidak diberi pestisida menunjukkan bahwa pemberian pestisida sangat membantu dalam beberapa aspek perkembangan tanah. Pertama, dalam hal kesuburan tanah, kelompok yang diberi pestisida menunjukkan peningkatan yang konsisten dan mencolok sepanjang masa pesrkembangannya. Faktor nutrisi tambahan yang diberikan kepada tanah sepanjang masa perkembangannya.

Kedua, aspek pH tanah menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diberi pestisida dan yang tidak diberi pestisida. Di kelompok yang diberi pestisida memiliki pH yang baik, bagus, dan lebih meningkat, menunjukkan bahwa pestisida membantu perkembangan tanah. Perbedaan ini terlihat pada tingkat peningkatan pH tanah yang mencapai persentase yang lebih tinggi pada kelompok yang diberi pestisida.

Ketiga, dalam struktur tanah, tanah yang diberi pestisida menunjukkan peningkatan yang signifikan, meskipun beberapa tanah menunjukkan struktur tanah yang kurang sempurna. Di sisi lain, tanah tanpa pestisida cenderung mengalami kesulitan dalam memiliki struktur tanah yang sempurna, dengan tingkat peningkatan struktur tanah yang tidak sempurna. Dengan demikian, kesimpulan utama adalah bahwa pestisida dapat dianggap sebsagai faktor yang berpengaruh positif secara signifikan terhadap perkembangan dan kualitas tanah.

B. Saran

Sebagai penulis, ada beberapa saran kepada para pembaca, khususnya Siswa-Siswi SDIT Al-Kamil kelas 6, untuk lebih memahami dampak positif pestisida terhadap kualitas tanah. Sebagai langkah pertama, disarankan agar siswa lebih aktif terlibat dalam kegiatan praktikum sederhana di sekolah atau di rumah dengan menggunakan pestisida untuk tanah. Hal ini akan memberikan pengalaman  langsung  dalam  mengamati  perubahan  perkembangan  tanah tersebut dan meningkat pemahaman konsep ilmiah.

Selain itu, para siswa juga dihimbau untuk menciptakan proyek kecil di sekolah atau di lingkungan sekitar mereka, yang melibatkan penggunaan pestisida secara efektif dalam kegiatan pertanian. Siswa dapat membagikan temuan mereka dalam bentuk poster, presentasi, atau laporan singkat kepada teman-teman dan guru. Dengan cara ini, mereka tidak hanya dapat meningkatkan keterampilan presentasi, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap cara-cara sederhana yang dapat mendukung perkembangan tanah dan kesehatan lingkungan secara keseluruhan.

Daftar Pustaka

Wikipedia: https://id.wikipedia.org

Pasal 1 Permenperin 22 / 2013: https://eprints.upj.ac.id

Pemerintah No. 7 tahun 1973: http://kumpulrejo.desa.id

Prof. Dr. Ir. H. Sarwono Hardjowigeno, M.Sc: https://id.scribd.com

Larson dan Pierce 1996: https://media.neliti.com

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): https://kbbi.web.id

Lampiran

Tanah yang tidak diberi Pestisida
Tanah yang diberi Pestisida

Baca Juga Karya Tulis Lainnya

KONTAK

0851 7418 7548

info@al-kamil.sch.id

SOCIAL MEDIA

Organized by Humas Yayasan Cahaya Insan Mulya