Pendahuluan
A. Latar Belakang
Setiap hari keluarga saya selalu mengkonsumsi buah-buahan. Buah yang kami makan bermacam-macam jenisnya. Buah yang biasa kami konsumsi antara lain buah pepaya, buah pisang , buah apel, buah mangga dan masih banyak lagi. Diantara buah yang ada, kami paling sering mengkonsumsi buah pisang.
Pisang (Musa paaradisiaca L.) merupakan tanaman asal Asia Tenggara yang kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Pisang merupakan salah atu tanaman buah yang mempunyai prospek cukup cerah disamping itu pisang menjadibuah tropis yang sangat populer didunia, hal ini dikarenakan rasanya yang lezat, gizinya tinggi dan harganya relatif terjangkau. Vitamin yang terkandung pada buah pisang diantaranya adalah betakarotin, vitamin B1, inositol, vitamin B2, niasin dan lain-lain (Rismunandar,1989).
Biasanya dalam membeli buah pisang Ambon ini, ibu saya membeli dalam jumlah yang banyak sekaligus, dan terkadang buah tersebut sudah membusuk jika tidak segera dimakan. Hal ini mengingatkan saya bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya pembusukan pada buah pisang Ambon tersebut. Dan apa cara yang dapat dilakukan untuk menghambat proses pembusukan tersebut terutama yang berkaitan dengan suhu penempatan.
Pada umumnya bahan makanan seperti buah buahan bersifat mudah rusak atau membusuk. Pembusukan merupakan salah satu perubahan secara kimia yang membuat objek, biasanya mahluk hidup yang mati dapat mengalamai perusakan susunan atau struktur yang dilakukan oleh dekomposer. Buah-buahan setelah dipanen akan mengalami perubahan-perubahan Fisiologis disertai dengan perubahan fisik, kimia dan mikrobiologi
Penyebab lain kerusakan bebuahan adalah mikroorganisme semacam bakteri dan jamur. Mikroorganisme ini dapat menyerang bebuahan serta mengakibatkan pembusukan . Proses ini dapat terjadi pada setiap jenis bebuahan. Mengendalikan pembusukan dapat dilakukan dengan penanganan buah yang membuat mikroorganisme tersebut tidak nyaman untuk tinggal dan berkembang biak, salah satunya dengan menurunkan suhu penyimpanan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari penulisan makalah ini rumusan masalah yang saya tulis adalah :
- Bagaimana pengaruh keadaan suhu dalam pembusukan buah piasang Ambon ?
- Dari dua perlakuan yaitu dengan penempatan pada suhu ruangan terbuka dan lemari pendingin, manakah tempat yang mengakibatkan pembusukan buah lebih lambat ?
C. Hipotesis
- Hipotesis nol
- Bakteri atau mikroorganisme tidak mempengaruhi pembusukan pada buah pisang.
- Suhu, kelembapan dan ruangan tidak mempengaruhi dalam proses pembusukan.
- Hipotesis arlternatif
- Adanya hubungan antara bakteri atau mikroorganisme dengan pembusukan buah pisang.
- Suhu, kelembapan dan ruangan mempengaruhi cepat lambatnya proses pembusukan pada buah pisang ambon
D. Tujuan Penelitian
Tujuan peneltian karya tulis ini yaitu untuk mengetahui pengaruh suhu yang optimal untuk menghambat pembusukan pada buah pisang.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari percobaan makalah “ Pengaruh suhu terhadap pembusukan pada buah pisang Ambon ( Musa paradisiaca var. Sapientum (L.) Kunt.)” ini adalah :
- Sebagai bahan informasi bagi siswa dan siswi sekolah dasar untuk menjelaskan tentang pengaruh suhu terhadap pembusukan pada buah pisang Ambon.
- Mengetahui cara menyimpanan buah pisang Ambon yang tepat agar menghambat proses pembusukan.
- Hasil penelitian diharapkan berguna untuk proses pembelajaran siswa dan siswi Sekolah Dasar.
Kajian Pustaka
A. Klasifikasi dan Ciri Morfologi
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku musaceae. Menurut ( Tjahjadi, 1991 ) akar pohon pisang merupakan akar serabut yang berpangkal dari umbi batang yang sebagian letaknya berada dibawah tanah. Dengan diameter sekitar 0,5 – 1 cm, berbentuk silinder menyebabkan terlihat besar dan tampak seperti cacing. Rata-rata panjangnya adalah 4-5 meter untuk menjalar kesamping dan hanya 75-150 cm untuk yang tumbuh ke dalam tanah. Akar ini keluar dari batang dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 3-4 akar. Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empelur serta sistem berkas pembuluh yang terdiri dari xylem dan floem yang tersusun berselang-seling.
Secara fisiologi daun pisang menurut ( Subartento et al., 2006 ) berwarna hijau tua untuk daun yang dewasa dan hijau muda untuk daun yang masih muda, kecuali untuk beberapa spesies, terdapat bercak merah pada lembaran daunnya atau pada tulangnya. Daun pisang yang dewasa berbentuk lonjong dan bertulang menyirip sedangkan daun mudanya menggulung. Pelekatan daun pada batang membentuk roset batang. Helai daunnya lebih panjang dari tangkai daunnya. Daun pisang memiliki pelepah daun yang membesar dan mengumpul berselang-seling membentuk suatu struktur seperti batang yang disebut psudo stem. Di bawah permukaan daun memiliki lapisan kutikula untuk mencegah terjadinya penguapan berlebih sedangkan permukaan bawahnya dilapisi oleh suatu lapisan lilin tebal yang berfungsi menahan air agar tidak membasahi daun.
B. Manfaat Buah Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. Sapientum (L.) kunt)
Pisang ambon merupakan buah yang banyak di konsumsi oleh masyarakat karena mengandung senyawa yang di sebut asam lemak rantai pendek, yang memelihara lapisan sel jaringan dari usus kecil dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Menurut penelitian yang telah dilakukan buah pisang Ambon matang sangat efektif dalam mengurangi keparahan klinis dari penyakit diare dan banyak mengandung vitamin, mineral dan karbohidrat yang baik untuk di konsumsi untuk tubuh ( Elly dan Sarinah Amrulah, 1985 ).
C. Faktor yang mempengaruhi pembusukkan
Ada beberapa hal yang menyebabkan pembusukkan makanan yaitu:
- Mikroorganisme. Ada tiga jenis mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan makanan yaitu bakteri, jamur dan ragi
- Ontolisis. Ontolisis adalah proses pembusukkan makanan di karenakan zat yang terkandung dalam makanan itu sendiri dan adanya reaksi kimia antara zat yang di kandung dalam makanan dengan oksigen di udara sekitar.
- Faktor-faktor lain. Faktor-faktor lain yang menyebabkan pembusukkan pada makanan misalnya terkontaminasi oleh serangga (kecoa, semut, dll) serta tikus. Suhu juga sangat berpengaruh terhadap kondisi makanan, misalnya kentang yang sudah di kupas akan berubah warnanya jika di letakkan begitu saja di tempat yang suhunya tidak sesuai.
D. Pengaturan suhu ideal untuk kulkas
Badan pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) merekomendasikan bahwa suhu normal kulkas 1 pintu atau lemari es pada umumnya dibawah 4 derajat celcius sedangkan untuk -18 derajat untuk freezer.
Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
Suatu penelitian memerlukan metode untuk mempermudah kerja peneliti. Metode diperlukan agar dapat mengupas objek kajian secara teliti. Sedangkan pengertian metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2019:2). Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, artinya data yang dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi fenomena, bukan berupa angka-angka atau koefisien tentang hubungan antar-variabel. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar,bukan angka-angka, tulisan hasil penelitian berisi kutipan -kutipan dari kumpulan data untuk memberikan ilustrasi dan mengisi laporan (Amunuddin, 1990:16).
B. Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiono (2020:104) teknik pengumpulan data merupakan bagian paling penting dalam sebuah penelitian. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang sesuai akan menghasilkan proses analisis data yang standar. Pengambilan data yang tidak sesuai akan menyebabkan data yang diambil tidak sesuai standar yang ditetapkan. Peneliti mencatat, mencermati sumber data sebagai bahan kajian dalam analisis data. Selanjutnya teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2020:193-330) dapat dilakukan dengan observasi dan dokumentasi.
Observasi atau pengamatan adalah sebuah metode pengambilan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti, biasanya berupa fenomena dan gejala alam. Metode ini dapat dilakukan untuk mengambil data dalam jumlah kecil hingga sedang.
Dokumentasi , merupakan capa pengambilan data dengan menganalisis fakta berupa catatan peristiwa, gambar,diagram atau karya monumental yang melengkapi observasi.
C. Populasi dan Sampel
- Populasi. Populasi penelitian ini adalah pisang Ambon (Musa paradisiaca var.sapientum).
- Sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah pisang Ambon(Musa paradisiaca var.sapientum) sebanyak 4 buah.
D. Tempat, Waktu Penelitian, dan Pihak yang Membantu
- Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di lingkungan keluarga dan dilingkungan sekitar tempat tinggal dengan alamat Perum. Pondok Sukatani Permai jl. Marqisa 2 No.4 Blok E2 Rt.003 Rw.018 Depok.
- Waktu Penelitian. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2023. Tepatnya dimulai tanggal 28 september 2023 sampai dengan 4 oktober 2023 selama 7 hari. Pada jam 17.00 WIB.
- Pihak yang Membantu. Pada pelaksanaan penelitian ini, penulis dibantu oleh Ibu Lilis Dariati, S.Mn., S.Pd selaku guru pembimbing materi, Ibu Saely Yunita Sari, M.Pd selaku Kepala SDIT Al Kamil yang memberikan ijin, dukungan serta kemudahan bagi penulis dalam menjalankan penelitian, dan orang tua yang telah memberikan motivasi dan arahan untuk kelancaran dalam penyusunan laporan penelitian ini.
E. Intsrumen Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
| No | Nama Bahan | Jumlah | Gambar |
|---|---|---|---|
| 1 | Pisang Ambon | 4 | ![]() |
| 2 | Piring plastik | 2 | ![]() |
| 3 | Spidol | 1 | ![]() |
| 4 | Kertas buku | 1 | ![]() |
| 5 | Kamera HP | 1 | ![]() |
| 6 | Lemari Pendingin | 1 | ![]() |
| 7 | Hygrometer | 1 | ![]() |
F. Prosedur Kerja
| No | Prosedur Kerja | Dokumentasi |
|---|---|---|
| 1 | Menyiapkan alat dan bahan yaitu menyediakan buah pisang Ambon ( Musa paradisiaca var. Sapientum (L.) Kunt.) yang sudah matang dan masih segar. | ![]() |
| 2 | Menempatkan beberapa buah pisang pada lemari pendingin/kulkas dengan suhu ±3°C Dan beberapa buah lagi diruangan terbuka diatas piring dengan suhu ruangan ±32°C | ![]() |
| 3 | Melakukan pengamatan perubahan yang terjadi pada buah setiap hari dengan jam yang sama. | ![]() |
| 4 | Mendokumentasikan hasil penelitian dengan kamera. | ![]() |
| 5 | Menganalisis hasil pengamatan yang dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan melaporkannya dalam bentuk penelitian. | ![]() |
Dalam mengambil data hasil pengamatan dari pembusukkan pada buah pisang Ambon ( Musa paradisiaca var. Sapientum (L.) Kunt.) ini dilakukan selama 7 hari, dimana selama kurun waktu satu hari kami menemukan perubahan pada kedua buah pisang yang disimpan ditempat yang berbeda. Mulai dari warna, tekstur ataupun bentuknya mulai berubah.
- Variabel bebas = Suhu
- Variabel terikat = Buah pisang Ambon ( Musa paradisiaca var. Sapientum (L.) Kunt.)
- Variabel terukur = Buah pisang Ambon ( Musa paradisiaca var. Sapientum (L.) Kunt.)
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
- Hasil Pengamatan
| No. | Hari/Tanggal Pengamatan | Keadaan buah pisang di Ruang Terbuka | Keadaan buah pisang di Lemari Pendingin |
|---|---|---|---|
| 1 | Kamis, 28 September 2023 | Segar, berwarna kuning, dan bertekstur keras | Segar, berwarna kuning, dan bertekstur keras |
| 2 | Jum’at, 29 September 2023 | Mulai layu, warnanya sedikit menghitam, teksturnya sedikit menghitam | Mulai layu, warnanya sedikit menghitam, teksturnya masih keras |
| 3 | Sabtu, 30 September 2023 | Layu, warnanya hitam, teksturnya menjadi lembek, ditumbuhi jamur | Layu, warnanya sedikit menghitam, teksturnya masih keras |
| 4 | Minggu, 01 Oktober 2023 | Layu, warnanya hitam, teksturnya menjadi lembek, jamur yang tumbuh menjadi banyak | Layu,warnanya hitam, teksturnya sedikit lembek |
| 5 | Senin, 02 Oktober 2023 | Layu, warnanya hitam, teksturnya menjadi lembek, jamur yang tumbuh menjadi banyak,mulai keluar air | Layu,warnanya hitam, teksturnya sedikit lembek |
| 6 | Selasa, 03 Oktober 2023 | Kisut, warnanya hitam, teksturnya menjadi lembek, jamur yang tumbuh semakin banyak, airnya banyak dan berbau | Layu,warnanya hitam, teksturnya sedikit lembek |
| 7 | Rabu, 04 Oktober 2023 | Kisut, warnanya hitam, teksturnya menjadi lembek, jamur yang tumbuh hampir diseluruh permukaan, airnya banyak dan berbau | Layu,warnanya hitam, tekturnya sedikit lembek |
- Foto Hasil Pengamatan
| No. | Hari/Tanggal Pengamatan | Keadaan buah pisang di Ruang Terbuka | Keadaan buah pisang di Lemari Pendingin |
|---|---|---|---|
| 1 | Kamis, 28 September 2023 | ![]() | ![]() |
| 2 | Jum’at, 29 September 2023 | ![]() | ![]() |
| 3 | Sabtu, 30 September 2023 | ![]() | ![]() |
| 4 | Minggu, 01 Oktober 2023 | ![]() | ![]() |
| 5 | Senin, 02 Oktober 2023 | ![]() | ![]() |
| 6 | Selasa, 03 Oktober 2023 | ![]() | ![]() |
| 7 | Rabu, 04 Oktober 2023 | ![]() | ![]() |
B. Pembahasan
Pada penelitian yang saya lakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu yang optimal untuk menghambat pembusukkan pada buah pisang Ambon ( Musa paradisiaca var. Sapientum (L.) Kunt.) . Penelitian ini dilakukan selama 7 hari yaitu pada tanggal 28 september 2023 sampai dengan 4 oktober 2023.
Percobaan yang dilakukan menggunakan dua tempat yaitu pada ruangan terbuka dengan suhu kurang lebih 32°C dan menempatkan buah pisang Ambon ( Musa paradisiaca var. Sapientum (L.) Kunt.) pada lemari pendingin dengan suhu kurang lebih 3°C.
Dari hasil pengamatan dihari pertama buah masih segar yang bertekstur keras dan berwarna kuning untuk kedua perlakuan. Tetapi pada hari kedua perubahan yang terjadi yaitu perubahan warna yang menjadi hitam dikulit buah pada kedua perlakuan. Yang membedakan hanya pada tempat terbuka tekstur buah sedikit melembek sedangkan pada lemari pendingin tekstur buah masih keras.
Menurut literatur buah pisang merupakan buah yang tidak bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga dengan begitu, jika kita membeli pisang dalam jumlah yang banyak serta tidak habis dengan cepat maka hal yang akan terjadi yaitu kesegaran buah pisang cepat hilang, bahkan buah yang satu ini pun akan menjadi mudah busuk, dimana ciri-cirinya yaitu kulit buah pisang akan berubah berwarna dari kuning menjadi coklat kehitaman.
Penyebab pisang mudah berubah warna menjadi coklat kehitaman yaitu karena disebabkan oleh proses oksidasi sederhana. Ketika buah pisang terkena udara luar, maka enzim oksidatif akan bereaksi sehingga menyebabkan warna pisang berubah menjadi seperti itu. Reaksi ini memang tidak bisa dihindari, namun reaksi ini bisa kita cegah.
Untuk mencegah perubahan warna tersebut, ada diantaranya beberapa orang yang justru memasukkan buah pisang ke dalam lemari pendingin tidak akan serta merta membuat pisang akan terus terlihat segar. Namun justru yang ada kulit pisang akan sangat mudah berubah warna.
Pada hari ke-3 pada penempatan diruangan terbuka keadaan buah sudah layu, warnanya hitam, tekstur menjadi lembek, dan jumlah jamur mulai tumbuh. Sedangkan buah dalam lemari es keadaan masih sama dengan hari sebelumnya, warnanya sedikit menghitam , dan teksturnya masih keras.
Menurut literatur jamur pada makanan dapat menyebabkan penyakit. Biasanya gejala yang ditunjukkan akibat keracunan makanan yang berjamur seperti mual serta pusing. Jamur dapat tumbuh pada makanan jika makanan dalam suhu yang sesuai. Biasanya suhu yang lembab menyebabkan makanan mudah berjamur. Meletakkan makanan pada ruangan terbuka tanpa ditutup rapat juga merupakan faktor yang menyebabkan makanan ditumbuhi oleh jamur.
Pada hari ke 4 dan 5 keadaan buah tidak jauh beda yaitu buahnya layu,warnanya hitam, teksturnya menjadi lembek, jamur yang tumbuh semakin banyak, mulai keluar air, ini pada tempat terbuka. Sedangkan pada lemari pendingin buahnya layu, warnanya hitam, tekstur sedikit lembek.
Menurut literasi munculnya air pada pembusukkan akibatnya adanya kerja bakteri pengurai dalam munguraikan protein pada bahan organik. Bakteri tumbuh pada makanan yang kadar keasamannya rendah, seperti pada sayuran dan buah-buahan. Bakteri tumbuh dengan cepat pada suhu kamar (ruang suhu biasa) yakni 32°C. Maka dari itu untuk menghindari tumbuhnya bekteri pada makanan, maka makanan disimpan pada suhu dibawah 3°C atau dipanaskan pada suhu di atas 35°C.
Pada hari ke-6 buah menjadi kisut, warnanya hitam, teksturnya menjadi lembek, jamur yang tumbuh semakin banyak, airnya banyak dan berbau untuk di ruangan terbuka. Sedangkan pada lemari pendingin buahnya hanya mengalami layu, warnanya hitam,tekstur sedikit lembek. Hal ini tejadi karena dalam lemari pendingin bakteri dan jamur tidak dapat tumbuh dengan optimal pada suhu tersebut. Sehingga buah hanya mengalami oksidasi yaitu perubahan warna kulit menjadi hitam tanpa adanya pembusukkan yang sempurna.
Dihari terakhir atau ke-7 buah pada ruangan terbuka menjadi semakin kisut, warnanya hitam, tekturnya menjadi lembek,jamur yang tumbuh hampir diseluruh permukaan , airnya banyak dan berbau. Bau yang dikeluarkan diduga juga dihasilkan dari proses pembusukkan oleh bakteri yang mengeluarkan gas Amonia. Sedangkan pada buah yang ditempatkan pada lemari pendingin keadaannya tidak jauh berbeda dengan hari sebelumnya yaitu warnanya hitam dan tekstur sedikit lembek. Dalam 7 hari percobaan ini, dapat dilihat buah pada ruangan terbuka mengalami pembusukkan sedangkan pada penempatan dilemari pendingin buah tidak busuk hanya saja warna dan teksturnya yang berubah.
Simpulan dan Saran
A. Simpulan
Simpulan dari pengaruh suhu pada pembusukan buah pisang Ambon ( Musa paradisiaca var. Sapientum (L.) Kunt.) adalah sebagai berikut :
- Keadaan suhu sangat berpengaruh pada proses pembusukka buah pisang Ambon ( Musa paradisiaca var. Sapientum (L.) Kunt.)
- Suhu yang baik untuk menyimpan buah pisang Ambon ( Musa paradisiaca var. Sapientum (L.) Kunt.) untuk menghambat pembusukkan adalah kurang lebih dari 3°C (dalam lemari pendingin)
- Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembusukkan buah adalah mikroorganisme, ontolisis, dan suhu.
B. Saran
Berdasarkan pengalaman dari penelitian yang telah dilakukan, bahwa hendaknya kita menyimpan buah-buahan untuk dikonsumsi dengan benar agar tidak cepat megalami pembusukkan yang akan terbuang dengan sia-sia. Mari budidayakan makan buah setiap hari agar menjadi manusia yang sehat dan cerdas.
Daftar Pustaka
Tri Susanto ,(2016) ,Untung berlipat dari berkebun pisang, penerbit Air Publishing
Tim ONCOR ,(2014) ,Seri budidaya tanaman pisang, Penerbit ONCOR Semesta Ilmu
https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/info-literasi/resensi-buku-buku-pedoman-budi-daya-pisang
https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/khasiat-dan-manfaat-pisang
https://edeposit.perpusnas.go.id/collection/budidaya-pisang-ambon-dan-cara-mengolahnya-sumber-elektronis/111103#
Nofita Vivi ,(2021), Budidaya pisang ambon dan cara pengolahannya , penerbit elementa media
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=HyrbDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR3&dq=pengaruh+suhu+dan+kelembaban+pada+pisang+ambon+penyebab+pembusukka&ots=-ZDRsP-F9h&sig=nQb4lpBHkqGULmrj8UHvImWlq7w&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false























